TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya mengatakan siap memasok kebutuhan gas untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara. Usai berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Hendra menyebut Pertagas akan berupaya memenuhi kebutuhan gas untuk industri.
Menurut dia, pasokan gas terbesar, sekitar 90 persen, akan diberikan kepada PT Unilever Oleochemical Indonesia. "Mudah-mudahan Desember ini bisa mulai beroperasi," kata Hendra di Jakarta, Rabu, 11 November 2015.
Pembangunan KEK Sei Mangkei hingga kini belum rampung 100 persen. Sejumlah infrastruktur pendukung seperti jalur kereta api dan pelabuhan masih dalam proses pengerjaan.
Unilever Oleochemical Indonesia sudah mengadakan peletakan batu pertama (ground breaking) pada 3 Juli 2013. Total nilai investasi Unilever di Sei Mangkei sebesar Rp 2,04 triliun.
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono membenarkan bila pembangunan infrastruktur masih berjalan. Infrastruktur dasar seperti jalan, jalur kereta, dan pelabuhan menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. "Harus secepatnya karena investor sudah antre," kata dia.
Pengembangan KEK Sei Mangkei, lanjut Imam, punya peran penting, khususnya untuk peningkatan industri minyak sawit antara Indonesia dengan Malaysia. Belum lama ini, pemerintah Indonesia bersama dengan Malaysia sepakat membentuk Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOP). Dengan ada kerja sama ini kedua negara ingin menguasai 85 persen produksi minyak sawit global.
Bupati Batubara Ok Arya Zulkarnaen yang ikut hadir dalam pertemuan bersama pemerintah pusat menyatakan kedatangannya untuk membahas persoalan tata ruang. Ia memaparkan ada peraturan baru yang mengatur soal zona di wilayah perairan. "Saya menjelaskan soal peraturan daerahnya tapi karena ada aturan baru, kami buat aturan baru yang sedang diajukan ke pemerintah provinsi," kata Arya.
Menurut Arya, pelabuhan yang akan dibangun nantinya merupakan pintu utama untuk jalur tol laut. Arya menyebut keberadaan pelabuhan amat penting sebab mempunyai dampak ekonomi yang besar. "Kalau sudah jadi ekonomi masyarakat bisa berkembang."
ADITYA BUDIMAN | SAHAT SIMATUPANG