Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Ekonomi 2015 Ditaksir Cuma 4,75 Persen

image-gnews
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, 9 Maret 2015. Tempo/Tony Hartawan
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, 9 Maret 2015. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi pada 2015 dianggap sulit untuk mencapai angka di atas 5 persen. Ini disebabkan kondisi global yang belum sepenuhnya pulih dari pelemahan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi pada 2015 sulit untuk mencapai 5 persen, perkiraan saya akan berada di kisaran 4,73-4,75 persen," kata ekonom dari Bank Permata, Joshua Pardede, Jumat, 6 November 2015.

Data BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2015 adalah 4,71 persen, triwulan II 4,67 persen, dan triwulan III 4,73 persen. Rata-rata pertumbuhan dari triwulan I-III adalah 4,70 persen. Joshua memperkirakan pertumbuhan pada triwulan IV akan berkisar 4,80-4,85 persen. Dengan demikian, pertumbuhan sepanjang 2015 diperkirakan 4,73-4,75 persen.

Menurut Joshua, beratnya mencapai pertumbuhan di atas 5 persen pada 2015 disebabkan masih lemahnya daya beli masyarakat. Padahal, variabel ini berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Pemerintah harus bisa mendorong daya beli masyarakat untuk mendorong pertumbuhan," kata Joshua.

Upaya memperkuat daya beli masyarakat ini, kata Joshua, bisa dilakukan pemerintah dengan menurunkan harga bahan bakar minyak. Apalagi harga minyak dunia sedang mengalami tren penurunan. Pemerintah sudah menyatakan harga BBM bisa dikaji dalam rentang waktu tiga bulan. "Kalau harga BBM bisa diturunkan, ini cukup bisa memperkuat daya beli masyarakat," kata Joshua.

Joshua mengatakan pertumbuhan ekonomi juga terkait dengan sejauh mana pemerintah bisa mendorong belanja pemerintah. Belanja infrastruktur, kata dia, akan sangat efektif untuk mendorong pertumbuhan karena mempunyai efek pengganda dalam menggerakkan ekonomi. Sayangnya, penyerapan belanja infrastruktur masih belum maksimal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor lainnya untuk menggerakkan pertumbuhan adalah investasi dan posisi neraca perdagangan. Pemerintah, kata Joshua, memang sudah berupaya mendorong peningkatan investasi melalui serangkaian paket kebijakan 1-6. "Tapi hasil paket kebijakan ekonomi terkait investasi itu tidak instan, dia sifatnya long term," kata Joshua.

Sementara untuk posisi neraca perdagangan, memang ada sedikit perbaikan. Namun, kata Joshua, hal itu belum bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Penyebabnya adalah permintaan global yang saat ini menurun sebagai akibat melemahnya ekonomi Cina dan negara-negara lainnya. "Kondisi ini membuat kinerja ekspor melambat," katanya.

AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koneksikan Akses Jalan Pesisir Utara ke PIK 2, Pemkab Tangerang Gelontorkan Lebih dari Rp 40 Miliar

1 hari lalu

Salah satu akses dari Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ke kawasan PIK 2 yang sedang dibangun. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Koneksikan Akses Jalan Pesisir Utara ke PIK 2, Pemkab Tangerang Gelontorkan Lebih dari Rp 40 Miliar

Pemkab Tangerang menggelontorkan dana Rp 40,2 miliar untuk mengkoneksikan akses jalan di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang ke kawasan PIK 2.


Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

4 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu perdana dengan wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka hari ini, Jumat 22 Maret 2024. Dok Tim Prabowo
Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

6 hari lalu

Deretan Janji Prabowo jika Terpilih jadi Presiden RI, dari Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hingga Swasembada Pangan

Ada banyak program yang Prabowo dan Gibran janjikan jika mendapat mandat untuk menjadi Presiden dan Wapres RI. Simak sejumlah janji saat kampanye itu.


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

8 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

8 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

8 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

8 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
Sri Mulyani Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Menkeu Sri Mulyani Indrawati masih optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mampu menyentuh 5,2 persen.


Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

11 hari lalu

INFO Panen Jagung di Perkebunan Jati Jawa Timur
Impor Jagung Disetop Sebelum Panen Raya, Bapanas: Agar Harga di Tingkat Petani Tidak Jatuh

Pemerintah menyetop impor jagung sebelum panen raya yang puncaknya diperkirakan berlangsung pada April 2024.


THR dan Gaji ke-13 ASN Dibayar Penuh, Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,2 Persen

11 hari lalu

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu saat ditemui di Plataran, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
THR dan Gaji ke-13 ASN Dibayar Penuh, Kemenkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,2 Persen

Kemenkeu yakin pembayaran THR dan gaji ke-13 100 persen dapat memperkuat konsumsi dan menjamin transformasi ekonomi terus berlanjut.