TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2015 yang naik sedikit yakni 4,73 persen adalah akibat dari tiga faktor. Pertama, belum cepatnya realisasi anggaran pemerintah, belum optimalnya efek paket kebijakan ekonomi, serta harga komoditas yang masih rendah.
"Itu periodenya sampai September ya kan? Jangan lupa sampai akhir September anggaran pemerintah realisasinya belum menjadi lebih cepat," kata Darmin setelah mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi VI di kantornya, Kamis, 5 November 2015.
Ia menambahkan, faktor kebijakan-kebijakan pemerintah juga mulai terealisasi, dan dampaknya kurs mulai bergerak turun di bawah 14 ribu per dolar AS. Selain itu ekonomi Indonesia dari sisi ekspor dan impor juga masih terpengaruh oleh rendahnya volume dan harga komoditas. "Bila bergabung semua ada perbaikan sedikit, tetapi tidak banyak ya kan dari 4,67 persen (kuartal II 2015) ke 4,73 persen," ucapnya.
Adapun untuk kuartal IV 2015, Darmin yakin akan ada pertumbuhan yang lebih baik. Menurutnya peningkatan penyerapan anggaran di bulan November sampai Desember akan lebih besar. "Dampaknya akan lebih besar dibandingkan kuartal kedua dan ketiga," kata dia.
Menurut Darmin ekonomi global memang belum membaik, namun tidak pula lebih buruk. Sebab itu ia memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal empat akan lebih baik dibandingkan kuartal tiga ini. "Walau susah tembus 5 persen," ujarnya
Badan Pusat Statistik kemarin mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2015 naik 4,73 persen (year on year). Angka ini tumbuh tipis dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 4,67 persen
Menurut Deputi Neraca dan Analisis BPS, Suhariyanto, ada beberapa hal yang melatarbelakangi angka pertumbuhan ekonomi tersebut. Antara lain pertumbuhan ekonomi global yang masih melambat, belum stabilnya pasar keuangan negara, serta pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang yang cenderung melemah
AHMAD FAIZ IBNU SANI