TEMPO.CO, Bandung - Badan Pusat Statistik (BPS) mendapati pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih melambat. “Ada pelambatan dari pertumbuhan ekonomi dari Triwulan III/2014 5,05 persen, menjadi 5,03 persen pada Triwulan III/2015,” kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Jawa Barat Ade Rika Agus di Bandung, Kamis, 5 November 2015.
Perekonomian Jawa Barat yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto pada Triwulan III/2015 mencapai Rp 392,1 triliun. Naik 2,05 persen dibandingkan catatan Triwulan II/2015 Rp 379,10 triliun. Perekonomian Jawa Barat setahun terakhir tercatat tumbuh 5,03 persen dibandingkan PDRB Jawa Barat pada Triwulan III/2014 saat itu Rp 355,01 triliun.
Rika mengatakan, mayoritas lapangan usaha setahun terakhir mengalami pertumbuhan positif. Tiga lapangan usaha di Jawa Barat mengalami penurunan yakni sektor pengadaan listrik dan gas 7,55 persen; sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan 4,83 persen; serta sektor pertambangan perikanan 0,32 persen. Tiga sektor lapangan usaha masih mempertahankan pertumbuhan positif yakni industri pengolahan 2,1 persen, perdagangan besar-eceran 0,74 persen, serta konstruksi 0,62 persen.
BPS mendapati struktur pertumbuhan ekonomi Jawa Barat Triwulan III/2015 menempatkan lapangan usaha industri pengolahan mengambil porsi terbesar yakni 42,4 persen nilai PDRB, disusul perdagangan besar-eceran 15,23 persen, pertanian 9,18 persen , serta konstruksi 8,28 persen. Sementara sektor usaha lainnya mendapat porsi masing-masing di bawah 3 persen.
Rika mengatakan, pelambatan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat secara tidak langsung menggambarkan tringkat penyerapan tenaga kerja. “Ada pengaruhnya, tapi tidak langsung,” kata dia. Dia mencontohkan, penurunan pertumbuhan sektor lapangan usaha pertanian juga di ikuti penurunan penyerapan tenaga kerjanya.
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 sebesar 4,73 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Surhariyanto mengatakan pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal II 2015, yakni 4,67 persen dan kuartal I 2015 4,7 persen. "Pertumbuhan ekonomi secara kumulatif dari Januari hingga September sebesar 4,71 persen," kata Surhariyanto dalam konferensi pers di gedung BPS, Jakarta, Kamis, 5 November 2015.
AHMAD FIKRI