TEMPO.CO, Denpasar - Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, hari ini dibuka kembali mulai pukul 14.30 Wita. Sejak Selasa 3 November lalu, bandara internasional ini ditutup akibat erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo, mengatakan kemungkinan besar Bandara Ngurah Rai akan memberlakukan sistem buka-tutup mengikuti kondisi cuaca pascaerupsi.
"Kami masih bergantung dengan kondisi alam saat ini. Kami akan terus mengevaluasi setiap dua jam perkembangan cuaca dan arah angin," kata Trikora di Bandara Ngurah Rai, Kamis, 5 November 2015.
Trikora mengatakan pihak bandara akan memprioritaskan penerbangan Wakil Presiden India Hamid Ansari, yang sempat tertahan di Bali karena penutupan bandara kemarin, Rabu, 4 November 2015. "Saya kira demikian. Itu pasti (diprioritaskan) karena beliau tamu negara," ujarnya.
Seperti diketahui, BMKG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia, telah memberikan informasi bahwa arah angin yang membawa abu vulkanik Gunung Barujari mengarah dari utara ke selatan atau menjauhi wilayah udara Bali.
Selain itu, bukti visual berupa debu vulkanik yang tidak lagi terlihat di sekitar bandara juga menjadi pertimbangan dibuka kembalinya bandara ini.
BRAM SETIAWAN