TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan telah menandatangani kontrak pembangunan kapal-kapal perintis senilai Rp 1,409 triliun. Kapal-kapal tersebut terdiri atas 1 kapal 2.000 gross tonnage, 20 kapal 1.200 GT, 4 kapal dengan bobot mati 750 ton, dan 14 kapal rede.
"Ini kontrak ketiga dari serangkaian pengadaan kapal perintis tahun 2015," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit di kantornya, Jakarta, Senin, 2 November 2015.
Dalam kurun 2015-2017, Kementerian Perhubungan berencana membangun seratus kapal perintis. Tiga kontrak tersebut merupakan bagian dari seratus kapal itu. Total anggaran proyek multiyear 2015-2017 itu mencapai Rp 11,8 triliun. "Kapal perintis ini untuk mendukung program tol laut pemerintah," ucap Bobby.
Kapal-kapal perintis yang pembangunan kontraknya ditandatangani hari ini akan beroperasi di Ternate, Tual, Sorong, Surabaya, Bima, Kupang, Saumlaki, Ambon, Merauke, Sanana, Makassar, Kendari, Biak, Tahuna, dan Sinete.
Sedangkan kapal-kapal rede yang berfungsi menjemput dan mengantar dari kapal-kapal besar yang tidak bisa bersandar di dermaga akan dioperasikan di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Midai, dan lain-lain.
Perusahaan-perusahaan galangan kapal yang memenangi tender pembangunan kapal perintis itu di antaranya PT Janata Marina Indah, PT Steadfast Marine, PT Adiluhung Saranasegara Indonesia, PT Dumas Tanjung Perak Shipyards, PT DOK Bahari Nusantara, dan PT Permata Barito Shipyard & Engineering.
KHAIRUL ANAM