TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengusulkan tambahan anggaran untuk budi daya ikan pada 2016 menjadi Rp 1,6 triliun atau naik tiga kali lipat dibanding bujet tahun ini. "Budi daya dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan," ujarnya saat pembukaan "Indonesian Aquaculture 2015" di Indonesian Convention Exhibition, Tangerang, Kamis, 29 Oktober 2015.
Diharapkan tambahan anggaran tersebut dapat memberi stimulus kepada para pembudi daya. Menurut Susi, penambahan anggaran tersebut tak lepas dari meningkatnya nilai investasi budi daya ikan pada 2015. Ia berpesan agar budi daya ikan dilakukan dengan tetap memperhatikan jenis ikan dan habitatnya.
"Jangan sampai seperti dulu, ada tambak udang besar-besaran, keuntungan besar, tapi umurnya singkat," katanya.
Susi meminta pemerintah daerah tak hanya memikirkan soal pemasukan dan retribusi daerah. Misalnya keuntungan besar yang diperoleh dengan merekayasa budi daya. Menurut dia, rekayasa budi daya akan merusak dan justru sangat merugikan para pembudi daya di daerah.
Ia menjelaskan, budi daya harus didasari prinsip kedaulatan agar Indonesia menjadi mandiri. “Karena Indonesia negara dengan populasi sangat besar, sangat riskan jika bergantung pada produk impor," katanya. Susi mengatakaan Indonesia tak boleh kekurangan pangan karena stabilitas ekonomi dan politik juga akan terganggu.
TIKA PRIMANDARI
Topik Terhangat: Bom di Mal Alam Sutera