TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono meminta Pemerintah mempertimbangkan kesiapan Indonesia terlebih dahulu sebelum memutuskan bergabung dalam kerja sama ekonomi Trans Pacific Partnership. Pernyataan itu disampaikan Ibas menanggapi hasil lawatan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat yang mengisyaratkan Indonesia bergabung TPP.
“Kami mengingatkan Presiden Jokowi dan Pemerintah untuk terlebih dahulu memastikan manfaat dan keuntungan bagi Indonesia,” kata Ibas dalam keterangan tertulisnya, Rabu 28 Oktober 2015. Pemerintah, kata dia, harus mengukur apakah dunia usaha dan masyarakat Indonesia benar-benar siap dengan syarat-syarat yang diminta TPP.
Selain itu, kesiapan kebijakan dan regulasi serta infrastruktur dan konektifitas domestik juga harus dilihat lagi kesiapannya. Partai Demokrat meminta pemerintah mendengar pandangan-pandangan dari pelaku ekonomi dan masyarakat Indonesia mengenai TPP. “Karena dampak dari TPP ke depan juga sangat luas,” kata Ibas.
Menurutnya, Partai Demokrat tidak menolak TPP. Namun Indonesia sebaiknya melakukan kalkulasi dan kesiapan yang matang terlebih dahulu.
Saat menjabat sebagai presiden, kata Ibas, Susilo Bambang Yudhoyono sudah menjelaskan bahwa Indonesia masih menghitung dengan seksama keuntungan nyata ketika bergabung dalam TPP, serta menghitung kesiapan Indonesia sendiri, terutama dalam bidang investasi dan perdagangan. “Kalau kerangka kerjasamanya sudah tepat dan semua negara siap khususnya Indonesia, maka Demokrat akan mendukung TPP ini karena akan membawa keuntungan bersama atau mutual benefit,” katanya.
Lebih lanjut ia juga menjelaskan,sejumlah pertimbangan yang sebaiknya menjadi fokus perhatian pemerintah. Salah satunya dengan berkonsentrasi meningkatkan kesiapannya menhadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Di sisi lain ia juga mengingatkan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan pemerintah terkait semakin luas dan besarnya pasar domestic yang dimiliki Indonesia.
“Karena memiliki potensi yang besar, Indonesia juga harus terus meningkatkan kesiapannya agar dalam kerjasama Tiongkok - ASEAN juga tidak merugi, termasuk menggodok kerjasama ekonomi ASEAN dengan Tiongkok, Jepang serta Korea,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan keinginannya untuk bergabung pada Trans Pasific Partnership kepada Barrack Obama dalam pertemnuan terkait kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat kemarin. Meski belum ada kepastian darinya untuk bergabung, hal tersebut sudah menimbulkan respon beragam di dalam negeri.
INGE KLARA SAFITRI