TEMPO.CO, Washington DC - Presiden Joko Widodo menyaksikan kesepakatan bisnis para pengusaha Indonesia dan Amerika Serikat digelar di Kantor US Chamber of Commerce atau Kamar Dagang Amerika Amerika Serikat. Pertemuan itu digelar di Washington DC, Senin 26 Oktober 2015.
Total kesepakatan bisnis antara Indonesia dengan AS yang akan diumumkan maupun ditandatangani mencapai US$ 20,25 miliar. Kesepakatan bisnis itu mencakuap dua bagian yakni senilai US$ 4,547 miliar dan US$ 15,705 miliar.
Untuk yang kesepakatan bisnis bernilai US$ 4,547 miliar itu terbagi dalam tiga group yakni:
Group 1
1. Antara PT PLN (Persero) dengan UPC Renewables senilai US$ 850 juta untuk pembangunan 350 MW Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dalam waktu tiga tahun (2015-2018),
2. Antara Cikarang Listrindo dengan General Electric nilai investasi sebesar US$ 600 juta untuk perluasan pembangunan pembangkit listrik (IPP).
3. Antara PT Indonesia Power dengan General Electric untuk pembangunan pembangkit di Jawa Tengah sebesar 700 MW senilai US$ 400 juta.
4. Antara PT PLN Batam (Persero) dengan General Electric senilai sebesar US$ 525 juta untuk pembangunan pembangkit bergerak (mobile) 500 MW di Mataram, Bangka, Tanjung Jabung, Pontianak, Lampung dan Sei Rotan.
Group 2
1. Antara PT Kereta Api Indonesia dengan General Electric, senilai US$ 60 juta untuk perawatan 50 lokomotif selama 8 tahun
2. Antara PT PLN (Persero) dengan Caterpillar senilai US$ 500 juta untuk proyek 2 GW pembangkit tenaga hibrid dan proyek Solar PV+ energy storage untuk microgrid di daerah-daerah terpencil (500 pulau) dengan solusi pembiayaan initial capital investment melalui power purchase agreement dengan PLN.
3. Rencana perluasan investasi Cargill pada tahun 2015-2019 sebesar US$ 750 juta dimana US$ 84 juta sudah direalisasikan sehingga investasi baru yang akan dilakukan sebesar US$ 666 juta.
4. Pembangunan Remanufacturing Facility untuk Cylinder Head di Cileungsi, Bogor oleh Caterpillar senilai US$ 12 juta yang merupakan self signing.
Group 3
1. Kerja sama antara Perum Peruri dengan Crane Currency untuk pembangunan pabrik pengaman uang kertas yang akan dibangun di Karawang dengan nilai US$ 10 juta dan antara Perum Peruri dengan Jarden Zinc untuk pembangunan pabrik di Karawang senilai US$ 30 juta.
2. Kerja sama PT Pertamina dengan Bechtel corporation dalam kurun waktu 5 tahun untuk pembangunan dan pengembangan kilang dengan nilai transaksi US$ 800 juta.
3. Antara Kilat Wahana Jenggala dengan Hubbell Power Systems yaitu ekspansi pada existing plant yang memproduksi/assembly insulator transmisi polymer untuk distribusi listrik, menambah lokalisasi transmisi sebesar US$ 5 juta - US$ 10 juta.
ANTARA