TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta industri ban nasional terus meningkatkan ekspor karena daya saingnya tinggi.
"Saya harapkan pada tahun-tahun mendatang kinerja ekspor dapat terus meningkat, mengingat industri ban nasional memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki pengalaman selama puluhan tahun," katanya melalui siaran pers yang diterima di Nagoya, Jepang, Selasa, 27 Oktober 2015.
Diketahui, khusus ban mobil penumpang, sekitar 70 persen hasil produksi diekspor ke berbagai negara di seluruh penjuru dunia dengan nilai ekspor US$ 1,6 miliar pada 2014, yang dinilai sangat baik untuk devisa negara.
Nilai ekspor tersebut, ujar Saleh, masih dapat ditingkatkan, mengingat terbukanya peluang yang besar seiring dengan globalisasi perdagangan yang terjadi saat ini.
Pertumbuhan angka kebutuhan ban sebagai salah satu komponen kendaraan bermotor sangat terkait dengan pertumbuhan industri kendaraan bermotor.
Dengan pertumbuhan dalam negeri rata-rata 8 persen setiap tahun, permintaaan akan produk ban akan tumbuh di atas pertumbuhan industri kendaraan bermotor.
Salah satu produsen ban, Goodyear, merupakan raksasa produsen ban yang berpusat di Amerika Serikat dan memiliki 60 pabrik di 25 negara, dengan total karyawan perusahaan mencakup 75 ribu orang di seluruh penjuru dunia. Adapun produksi Goodyear di Indonesia mencapai 2,9 juta ban.
Perusahaan tersebut telah hadir sejak 1935 dan kini memusatkan operasinya di lahan seluas 172 ribu meter persegi di Bogor, Jawa Barat. Dari dua kategori utama ban, jenis commercial (bus, truk) dan consumer (mobil pribadi), Goodyear mengekspor 55 persen produksinya.
Sisanya ke pasar domestik dan memasok ke pabrikan atau original equipment manufacturer, seperti Mitsubishi, Hino, Honda, dan Daihatsu.
ANTARA