TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio kembali mendesak PT Freeport Indonesia untuk initial public offering (IPO) di bursa efek. "Sekali lagi saya minta tolong, dong, Freeport listing di Indonesia," katanya di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa, 27 Oktober 2015.
Tito menyebutkan kekhawatiran beberapa pihak bahwa IPO Freeport tidak akan menguntungkan Indonesia tak beralasan. "Kita bisa bikin peraturan yang beli harus rakyat Indonesia. Asing boleh beli nanti sebelas tahun lagi, mau apa mereka? OJK (Otoritas Jasa Keuangan) bisa bikin, bursa bisa bikin."
Baca Juga:
Sebelumnya, praktisi pertambangan, Alhilal Hamdi, mengatakan skema divestasi PT Freeport Indonesia perlu diawasi. "Kalau saham masuk di bursa, Freeport bisa kembali menguasai karena dia punya banyak duit. Kesannya seperti IPO abal-abal," ujarnya saat acara diskusi “Rakyat Menuntut Hak kepada Freeport” di Cikini, Ahad, 25 Oktober 2015.
Mantan Menteri Tenaga Kerja itu berpendapat bahwa pemerintah harus mengutamakan badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah untuk menjadi memegang saham perusahaan tambang asal Negeri Abang Sam tersebut. Bahkan ia meminta supaya masyarakat Papua juga diberdayakan sebagai pemegang saham.
MAYA AYU PUSPITASARI