TEMPO.CO, Jakarta - Empat tim Indonesia meraih Young Social Entrepreneurs 2015 di Singapura, menggungguli 15 tim finalis lain, dengan menunjukkan kemampuan menggagas bisnis bermisi sosial, berdampak pada masyarakat, dan berkelanjutan dari sisi manajemen dan operasional.
Direktur Eksekutif Singapore International Foundation (SIF), Jean Tan, mengatakan satu dari kunci utama yang bisa dibanggakan adalah bagaimana Program YSE dari Singapore International Foundation ini, menawarkan para pengubah dunia muda dari seluruh dunia kesempatan berharga untuk berkolaborasi dalam bertukar gagasan.
Dari program yang sudah dijalankan enam tahun ini, menurut dia, sangat menyentuh hati, dan dapat menyaksikan generasi muda dari seluruh dunia membangun hubungan baik yang didapatkan dari kesamaan semangat untuk perubahan sosial.
Melalui program Young Social Entrepeneurs 2015, Singapore International Foundation (SIF) memberikan dana bantuan usaha kepada dua tim asal Indonesia yakni Osiris dan Startic.
Setiap tim berhak membawa pulang SGD 20.000 atau kurang lebih Rp200 juta. Selain dua tim ini, ada Ecodoe asal Indonesia dan Gapyear dari Singapura yang memiliki nilai beda tipis. “Untuk itu kami membagi dua dana bantuan, setiap tim mendapat SGD 10 ribu atau kurang lebih Rp100 juta,” kata Direktur Eksekutif SIF Jean Tan usai mengumumkan penerima dana di Suntec Singapore Convention & Exhibition Centre, Jumat 23 Oktober 2015.
Para penerima dana bantuan ini diantaranya Osiris yang memproduksi dan memasarkan es krim buah naga. Perusahaan sosial yang digawangi oleh Aldo Egi Ibrahim (22), Sheila Reswari (22) dan Ali Bahtiar Sirry (21) ini, memberdayakan komunitas disabilitas dan petani buah naga di Yogyakarta, Jawa Tengah.
Sheila menyampaikan, rencananya dana ini akan mereka gunakan untuk membangun pabrik dan membeli motor penjaja es krim khusus untuk orang disabilitas, “Selama ini kami memproduksi menumpang pada satu rumah karyawan,” katanya.
Lain lagi dengan Vania Santoso, pemrakarsa Startic ini akan memanfaatkan dana bantuan ini untuk memperkerjakan desainer profesional, sehingga produknya lebih fashionable dan menjadi premium.
Startic sejak tahun lalu memproduksi barang olahan dari kemasan bekas sak semen menjadi produk fashion seperti tas dan sepatu.Tak hanya itu, perempuan 23 tahun ini akan menambah pekerja yang adalah para perempuan mantan pekerja seks yang dulu beroperasi di Dolly, Surabaya.
Selain dari Indonesia, finalis lainnya yang mendapatkan bantuan dana penuh antara lain WE Cabs asal India yang mempekerjakan perempuan sebagai supir taksi yang khusus melayani wanita, anak dan kaum lanjut usia.
Lalu ada WateRoam di Singapura, yang satu diantara tiga pendirinya, Vincent Loka (21), berasal dari Indonesia. Tujuan usaha ini adalah menghadirkan solusi filtrasi air yang praktis, mudah dibawa dan tahan lama, untuk daerah yang terkena bencana, khususnya yang berada di negara berkembang.
Pada Program Young Social Enterpreneurship 2015 terdapat 15 tim yang terdiri dari 31 anak muda dari 6 negara diantaranya China, India, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Vietnam. Jasmine Chew, Manager Program ini menambahkan, sengaja menyelenggarakan perhelatan ini dengan menghadirkan para peserta dari berbagai negara, “Tujuannya agar selanjutnya mereka dapat membangun usahanya dengan saling berjejaring,” katanya.
Syari Fani