Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Parameter Subsidi PLN?

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Petugas mengecek saluran gas CNG di CNG Plant milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Muara Tawar, Bekasi, 8 September 2015. Tahun depan kontribusi CNG Plant akan dinaikan menjadi 20%-30% terhadap daya listrik yang dihasilkan PLTGU Muara Tawar. TEMPO/Tony Hartawan
Petugas mengecek saluran gas CNG di CNG Plant milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Muara Tawar, Bekasi, 8 September 2015. Tahun depan kontribusi CNG Plant akan dinaikan menjadi 20%-30% terhadap daya listrik yang dihasilkan PLTGU Muara Tawar. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Publik bertanya-tanya sebenarnya pelanggan atau kelompok masyarakat seperti apa yang layak mendapatkan subsidi listrik dari pemerintah.

Manajer SDM dan Umum PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Dwi Suryo Abdullah menjelaskan parameter yang digunakan perusahaan negara itu dalam menetapkan pelanggannya layak menerima subsidi atau tidak.

“Sebagaimana data yang kami miliki saat ini jumlah pelanggan dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA di Riau ada sebanyak 749.007 pelanggan, sementara yang layak subsidi berdasarkan data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) hanya 257.602 pelanggan,” katanya, Jumat, 23 Oktober 2015.

Selain data TNP2K, PLN, kata Dwi, juga memiliki indikator dalam menilai pelanggan dua kategori daya itu apakah layak menerima subsidi pemerintah atau tidak.

Beberapa kategori dasar itu di antaranya adalah untuk daya 450 VA, rata-rata daya yang digunakan setiap bulan oleh pelanggan tidak lebih dari 86 kWh per bulan, sedangkan untuk daya 900 VA rata-rata daya per bulan sebesar 124 kWh.

Dari penggunaan rata-rata daya per bulan itu kata Dwi, pelanggan subsidi biasanya hanya memakai listrik untuk kebutuhan dasar seperti penerangan rumah, televisi serta memasak nasi menggunakan rice cooker.

Menghitung Daya Harian

Publik bertanya-tanya sebenarnya pelanggan atau kelompok masyarakat seperti apa yang layak mendapatkan subsidi listrik dari pemerintah?

Bila dalam satu rumah ada tiga titik lampu dengan daya 40 watt dan menyala sekitar sepuluh jam, energi listrik yang dipakai setiap harinya mencapai 1,2 kWh. Sementara itu untuk televisi dengan daya seratus watt dan menyala enam jam, daya listrik terpakai sebanyak 0,6 kWh.

Lalu untuk memasak dan memanaskan nasi dengan rice cooker berdaya 250 watt, akan menghabiskan daya listrik sebanyak 0,88 kWh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Total penggunaan daya harian listriknya sebesar 2,68 kWh dan bila dihitung sebulan mencapai 80,4 kWh. Pelanggan seperti inilah yang layak menerima subsidi karena memang menggunakan listrik untuk kebutuhan dasar akibat masuk kategori keluarga tidak mampu,” katanya.

Dihitung dari Jumlah Lampu

Sebenarnya pelanggan atau kelompok masyarakat seperti apa yang layak mendapatkan subsidi listrik dari pemerintah?

Selain itu biasanya dalam rumah dari keluarga tidak mampu itu hanya ada tiga saklar lampu dan satu stop kontak listrik, bila sudah melebihi ketentuan itu tentu rumah tersebut masuk pada kategori keluarga mampu.

Pelanggan yang tidak memenuhi syarat indikator di ataslah yang akan didorong PLN agar segera berpindah ke daya listrik yang lebih besar seperti 1.300 VA dengan tarif listrik nonsubsidi.

“Mengapa demikian? Karena kalau penggunaannya sudah lebih dari rerata per bulan yang kami hitung itu, tentu keluarganya mampu dan seharusnya dia bayar sesuai tarif nonsubsidi,” katanya.

Adapun PLN WRKR akan segera menerapkan aturan subsidi tepat guna ini pada awal 2016. Bagi masyarakat di Riau dan Kepulauan Riau yang masih menjadi pelanggan 450 VA dan 900 VA dengan kategori mampu diharapkan mendaftarkan diri untuk pindah daya ke 1.300 VA tanpa dibebankan biaya apa pun.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

3 jam lalu

Suasana kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada H-3 Lebaran atau 19 April 2023, yang merupakan puncak arus mudik Lebaran 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.


PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

9 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.


PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

9 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

Kelistrikan di Bajo Pulau menyetop operasi PLTD. Listrik ada 24 jam dan lebih ramah lingkungan.


Road to PLN Investment Days 2024, Upaya Menggiatkan Kolaborasi

10 hari lalu

Road to PLN Investment Days 2024, Upaya Menggiatkan Kolaborasi

Transisi energi hanya mungkin dicapai melalui kolaborasi berbagai pihak. PLN telah menyusun program ARED untuk menghadapi tiga tantangan besar.


PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

15 hari lalu

PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

Komitmen PT PLN (Persero) terhadap pelestarian Gajah Sumatra semakin nyata dengan penyediaan motor dan speed boat patroli bagi Pusat Latihan Gajah (PLG) Sumatra Padang Sugihan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.


Gunakan REC PLN, Katoda Tembaga Freeport Kini jadi Produk Hijau

15 hari lalu

Gunakan REC PLN, Katoda Tembaga Freeport Kini jadi Produk Hijau

Gunakan REC PLN, kini produk Katoda Tembaga Freeport jadi produk hijau berdaya saing tinggi.


Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

23 hari lalu

Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

Suplai daya listrik 555 kVA mampu meningkatkan produktivitas pabrik hingga 50 ton per hari.


PLN Raih Penghargaan Most Interactive Booth di IIMS 2024

30 hari lalu

PLN Raih Penghargaan Most Interactive Booth di IIMS 2024

PT PLN (Persero) meraih penghargaan Most Interactive Booth dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.


PLN Siapkan Hidrogen Jadi Energi Alternatif

32 hari lalu

Kendaraan berbahan bakar hidrogen tengah terparkir di Hydrogen Refueling Station (HRS) atau Stasiun Pengisian Hidrogen milik milik PT PLN Indonesia Power di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. SPBU Hidrogen ini memiliki 3 jasa layanan, di antaranya jasa pengisian bahan bakar untuk mobil hydrogen, jasa pengisian mobil listrik, dan hydrogen center yang merupakan pusat pelatihan hydrogen pertama dan terlengkap di Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan
PLN Siapkan Hidrogen Jadi Energi Alternatif

Harga hidrogen menjadi terjangkau karena PLN berhasil mengintegrasikan rantai pasok


Butuh Biomassa untuk PLTU, PLN Tanam 50 Ribu Bibit Pohon di Gunungkidul

34 hari lalu

Tanaman indigofera yang ditanam PLN, Pengprov Yogyakarta bersama warga guna menciptakan Ekosistem Green Energy, di Desa Gombang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Setelah 1,5 tahun indigofera dapat digunakan untuk cofiring PLTU PLN Indonesia, dan hasil pangkasannya dapat dimanfaatkan warga untuk bahan pakan ternak saat musim kemarau. Tempo/Jati Mahatmaji
Butuh Biomassa untuk PLTU, PLN Tanam 50 Ribu Bibit Pohon di Gunungkidul

Penanaman pohon indigofera oleh PLN menjadi bagian dari program ekonomi hijau di level desa, juga untuk memasok biomassa PLTU.