TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka peluang seluas-luasnya bagi pihak swasta yang hendak membantu perusahaan itu meningkatkan rasio elektrifikasi ke masyarakat.
General Manager PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang Syamsul Huda mengatakan, PLN menerima dengan baik jika pihak swasta hendak membantu menjadi penyalur listrik bagi masyarakat.
"PT PLN hingga saat ini masih menjadi perusahaan nasional kelas dunia yang memberi pasokan listrik kepada masyarakat. Meskipun demikian, kami tak menutup potensi dari pihak swasta untuk membantu memasok listrik bagi masyarakat," kata Syamsul di Pulau Putri dalam acara Press Tour PLN, Jumat, 23 Oktober 2015.
Salah satu contoh yang diambil Syamsul adalah aliran listrik dari Pulau Putri yang tidak memakai jasa kelistrikan dari PLN. Pulau Putri adalah salah satu pulau yang menjadi area wisata di Kepulauan Seribu. Namun, Pulau Putri memakai listrik dari genset pribadi.
Syamsul mengaku pihak swasta tak menjadi kompetitor tetapi sebagai penyokong dan penolong bagi PLN memberikan pelayanan listrik kepada masyarakat secara merata. "Oleh sebab itu, rencananya untuk menambah kapasitas, PLN Distribusi Jakarta Raya ini akan membuka satu unit tambahan distribusi Banten. Hal ini mengingat beban puncak listrik lebih tinggi pada siang hari ketimbang malam hari," jelas Syamsul.
Kepulauan Seribu dipasok dari Gardu Induk Teluk Naga dengan sistem radial. Terdapat 12 pulau di Kepulauan Seribu yang sudah dialirkan listrik oleh PLN antara lain, Pulau Harapan, Pulau Karya, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Lancang, Pulau Panggang, Pulau Pari, Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Tengah.
Status kepemilikkan dan pemeliharaan seluruh aset jaringan distribusi listrik di Kepulauan Seribu adalah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Aset tersebut terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 78,54 km, 16 buah gardu distribusi, 21 buah trafo gardum 12 buah gardu hubung, dan total kapasitas trafo sebesar 12.650 kVA.