TEMPO.CO, Karawang - Sejumlah calon bupati Karawang angkat bicara ihwal lokasi pengganti pelabuhan Cilamaya. Dari enam calon bupati Karawang, lima di antaranya sepakat untuk mendorong pemerintah pusat supaya membangun pelabuhan internasional di Cilamaya, Kabupaten Karawang.
Dalam acara Konsolidasi Dunia Usaha dan Industri di Karawang itu, turut hadir Iwan Hanafi, wakil ketua umum bidang kordinator wilayah tengah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Iwan menilai, lokasi Kabupaten Karawang lebih strategis daripada Kabupaten Indramayu yang digadang-gadang sudah dipilih pemerintah pusat untuk pembangunan pelabuhan berskala internasional.
“Kami sangat mendukung pemerintah dalam proyek pembangunan pelabuhan. Tapi dalam pandangan kami, Pelabuhan Cilamaya adalah lokasi yang tepat untuk pemerintah dan para pelaku usaha,” kata Iwan dalam sambutannya di acara Konsolidasi Dunia Usaha, di Resto Sindang Reret Karawang, Kamis, 22 Oktober, 2015.
Iwan mengatakan, pelabuhan intenasional dibutuhkan untuk memangkas kemacetan bongkar muat barang di pelabuhan Tanjung Priok yang kian memburuk. Oleh karena itu, jarak yang dekat dengan pelabuhan Tanjung Priok adalah Cilamaya. Sehingga, kata dia, Cilamaya lebih strategis dari Indramayu.
"Pelabuhan Tanjung Priok tidak mampu untuk layani bongkar muat domestik dan internasional, sebaiknya memang segera dialihkan melalui Pelabuhan Cilamaya yang diperkirakan mampu menampung muatan sebesar 7,6 Juta TEUS," tuturnya.
Pernyataan Iwan didukung oleh lima calon bupati Karawang. Daday Hudaya, calon bupati Karawang nomor urut I sepakat jika pelabuhan internasional dibangun di Cilamaya. "Saya akan ngotot mendorong Pemerintah pusat untuk tetap membangun pelabuhan di Cilamaya, banyak investor yang akan saya ajak untuk mendukung pembangunan pelabuhan tetap di Cilamaya," kata Daday.
Dalam pertemuan itu, hadir lima calon bupati Karawang, yaitu Daday Hudaya, Miing, Ahmad Zamakhsari, Nace Permana dan Saan Mustopa. Saan Mustopa dan Miing juga menilai pembangunan pelabuhan internasional di Karawang sangat tepat, karena basis industri di Jawa Barat berada di Karawang dan Bekasi. "Posisi pelabuhan Cilamaya sangat strategis." kata Miing.
Sebelumnya, Wakil Presiden M.Jusuf Kalla sudah memutuskan bahwa pembangunan pelabuhan Cilamaya dibatalkan, karena akan berdampak pada pipa milik Pertamina. Ia kemudian merujuk pengganti Subang atau Indramayu sebagai gantinya. Pembangunan pelabuhan internasional di dua wilayah itu dinilai bisa mendukung gerak pembangunan ke arah timur.
HISYAM LUTHFIANA