TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi tingkat inflasi pada akhir 2015 bisa mencapai angka 3,6 persen atau lebih rendah daripada perkiraan semula.
"Inflasi sebelumnya empat plus minus satu persen. Tapi, saat pembahasan dalam rapat Dewan Gubernur terakhir, kami melihat inflasi akhir tahun akan ada di bawah 4 persen atau dipertahankan pada 3,6 persen," katanya setelah mengikuti rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keamanan di Jakarta, Kamis malam, 22 Oktober 2015.
Agus berujar, membaiknya laju inflasi tersebut karena pembenahan fundamental perekonomian nasional yang mulai menunjukkan hasil positif, meskipun masih ada risiko tekanan global dan domestik.
Hal tersebut tercermin dari deflasi 0,05 persen pada September 2015, yang berarti angka inflasi nasional tahun kalender Januari-September 2015 tercatat 2,24 persen dan secara tahunan (year-on-year) 6,83 persen.
Bahkan, hingga minggu kedua Oktober lalu, Bank Indonesia masih mencatat adanya deflasi 0,09 persen. Namun ini masih merupakan angka perkiraan, karena angka rilis resmi masih menunggu penghitungan hingga akhir bulan.
"Ini baru minggu kedua. Nanti kami perhatikan lagi untuk minggu ketiga. Saat ini year-on-year masih 6,83 persen. Tapi nanti pada akhir tahun akan masuk di bawah 4 persen," ucap Agus.
Meskipun data inflasi mulai menunjukkan adanya perbaikan, Agus masih belum mau menyatakan kemungkinan suku bunga acuan (BI Rate) akan diturunkan dalam waktu dekat.
"Memang kondisi ekonomi domestik menunjukkan kondisi baik dan kuat. Tapi rapat Dewan Gubernur memutuskan berdasarkan data, dan kami melakukan perubahan kebijakan yang didukung data," tuturnya.
ANTARA