TEMPO.CO, New York - Stok minyak mentah Amerika Serikat mencatat kenaikan drastis, dan ini sontak memicu kekhawatiran terjadinya kelebihan pasokan global. Dampaknya harga minyak mentah dunia anjlok.
Harga minyak mentah acuan West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember di pasar New York Mercantile turun US$ 1,09 atau 2,4 persen menjadi US$ 45,20 per barel dibandingkan pentupan kemarin. Demikian seperti dilansir dari Channel News Asia yang mengutip AFP Kamis dini hari 22 Oktober 2015. Minyak mentah acuan Brent North Sea untuk pengiriman Desember juga turun 86 sen (1,8 persen) ke level US$ 47,85 per barel.
Kementerian Energi Amerika Serikat melaporkan, cadangan minyak komersial melonjak 8 juta menjadi 476,6 juta barel pada minggu yang berakhir 16 Oktober 2016. Peningkatan ini dua kali lipat dari ekspektasi kalangan analis yang dihimpun Bloomberg. Kalangan analis memperkirakan cadangan minyak AS naik naik sebesar 3,75 juta barel. Selama dua minggu berturut-turut cadangan minyak AS stabil di posisi 9,1 juta barel per hari.
Analis Commercezbank dalam catatannya menyebutkan bahwa kilang minyak mentah AS mengurangi pengolahan minyak mentah karena pekerjaan pemeliharaan sehingga menaikkan stok. "Setiap pemulihan harga yang berkelanjutan akan membutuhkan tanda-tanda yang jelas bahwa produksi minyak mentah akan terus turun," kata analis Commercezbank.
CHANNEL NEWS ASIA|SETIAWAN ADIWIJAYA