TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Mohammad Sofyan menyatakan seluruh ruas jalan tol yang berada di kawasan Jakarta dan sekitarnya akan beroperasi normal.
Sofyan menegaskan, pengguna jalan tol tidak akan mengalami gangguan layanan transaksi. “Kami pastikan semua petugas operasional siap melayani lalu lintas transaksi yang melintasi jalan tol,” kata Sofyan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 21 Oktober 2015.
Menurut Sofyan, 4.000 petugas yang tersebar di ruas jalan tol Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan bekerja melayani pengguna jalan yang ditaksir mencapai 2,3 juta volume lalu lintas. Bahkan Sofyan mengaku tidak segan mengambil langkah tegas jika ada pihak yang mengganggu aktivitas ekonomi dan distribusi barang-jasa di ruas jalan tol.
“Kami tindak tegas pihak yang mencoba mengganggu fungsi dan peran jalan tol serta membuat ketidaknyamanan pengguna jalan,” ucapnya.
Pernyataan Sofyan ini merupakan tanggapan atas rencana sejumlah pekerja PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) yang mengancam akan melakukan aksi mogok kerja nasional.
Ratusan karyawan alih daya PT JLJ, anak perusahaan Jasa Marga, mengancam akan melakukan penutupan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) pada 28-30 Oktober 2015.
Salah satu karyawan alih daya PT JLJ, Pipit Sri Rahayu, menuturkan penutupan jalan tol itu sebagai bentuk kekecewaan karena dia bersama sekitar seribu rekannya tak diangkat menjadi karyawan tetap.
Ihwal kekecewaan itu, Sofyan menjelaskan, lewat PT Jasa Layanan Operasi (JLO), Jasa Marga telah menjadikan tenaga alih daya menjadi karyawan tetap di perusahaan itu. Melalui salah satu anak perusahaan Jasa Marga itu, 2.400 tenaga alih daya sudah berubah status menjadi karyawan tetap.
Menurut Sofyan, ini merupakan bukti bahwa Jasa Marga sudah memberikan kepastian status pekerjaan. “Pembentukan PT JLO itu upaya kami untuk mendukung program pemerintah membangun 1.000 kilometer jalan tol,” katanya.
ADITYA BUDIMAN | AFRILIA SURYANIS