TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol dengan sistem gate-to-gate atau ruas bertahap akan mulai diterapkan. "Kami tak akan menunggu pembebasan lahan hingga 75 persen dulu untuk memulai pembangunan seperti biasanya. Itu terlalu lamban.” ucapnya saat ditemui seusai acara Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Kemang, Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2015.
Basuki berujar, selama ini, pembangunan selalu terhambat karena lamanya durasi pembebasan lahan yang menahan investor untuk mulai bekerja. “Kalau untuk sistem gate-to-gate, kita bekerja pada tiap sambungan jalan tol,” tuturnya.
Dalam pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa jalur Batang-Semarang yang pembebasan lahannya ditargetkan selesai 2016, misalnya, Basuki mengatakan saat ini sudah dilakukan peninjauan ruas-ruas yang sudah bebas. “Satu ruas bebas, investor harus langsung bekerja di situ,” ucap Basuki.
Sebelumnya, Badan Pertanahan Nasional Semarang gencar melakukan sosialisasi pembebasan lahan kepada warga yang terkena dampak pembangunan jalan tol tersebut. Dalam proses tersebut, BPN masih harus mengukur lagi lahan warga untuk memastikan siapa dan seberapa luas lahan yang terkena dampak.
Jalan Tol Batang-Semarang memakan lahan sepanjang 11 kilometer di Kota Semarang yang meliputi dua kecamatan, yaitu Semarang Barat dan Ngaliyan. Basuki sempat menyatakan ingin pembebasan lahan berjalan lancar agar Jalan Tol Trans-Jawa dapat selesai pada 2018.
Baca Juga:
YOHANES PASKALIS