TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan The Sixth Asia Pacific Urban Forum (APUF-6). Acara digelar di Jakarta pada 19-21 Oktober.
Pertemuan itu akan membahas masalah perkotaan, khususnya agenda baru perkotaan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono mengatakan acara ini juga digelar untuk berbagi pengalaman membangun kota berkelanjutan dari negara-negara Asia Pasifik.
"50 persen lebih masyarakat tinggal di kota dan berpotensi meningkat. Indonesia perlu menjawab dalam konteks urbanisasi global. Sebanyak 80 persen pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) berasal dari perkotaan," kata Basuki saat membuka acara pembukaan konferensi APUF di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 19 Oktober 2015.
Urbanisasi, menurut Basuki, menjadi masalah karena menyebabkan tingkat kemiskinan kota meningkat.
Pengelolaan urbaninasasi diperlukan agar beban di perkotaan tidak terlalu berat dan ini dilakukan dengan membangun kota-kota pinggiran. Direktur Jenderal Cipta Karya Andreas Suhono mengatakan kota sedang dan kecil perlu dibangun untuk mendistribusikan beban kota besar, seperti Jakarta.
"Kita akan kurangi beban Jakarta dengan menumbuhkan kota kecil dan sedang. Kota-kota ini nanti dihubungkan dengan mass rapid transporatation," kata Andreas.
Andreas mencontohkan, jika Kota Semarang dan Jakarta dapat ditempuh satu jam, banyak orang mau tinggal di luar Kota Metropolitan. Karena itu, dia berharap pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dapat terealisasi karena jarak kedua kota tersebut dapat ditempuh hanya 30 menit.
Andreas menuturkan pemerintah akan menumbuhkan kota-kota sedang dan kecil, yang saat ini berjumlah 500 ribu kota, untuk mengurangi beban kota besar. Kategori kota besar atau metropolitan memiliki penduduk lebih dari 1 juta orang, sedangkan kota sedang antara 500 ribu orang dan kota kecil 100 ribu orang. Pemerintah juga sedang membangun 14 pusat industri di luar Jawa untuk pemerataan ekonomi.
Berdasarkan data revisi prospek urbaniasai dunia 2014 dari PBB (Perserikatan Bangsa), saat ini, sebanyak 54 persen penduduk tinggal di perkotaan. Jumlah itu diprediksi meningkat 66 persen pada 2050.
Di wilayah Asia Pasifik, jumlah penduduk kota tercatat 750 juta jiwa pada 2010. Tak hanya masalah urbanisasi, konferensi acara APUF juga membahas pembangunan kota yang lebih ramah warga, layak huni, dan berkelanjutan secara inklusif.
ALI HIDAYAT