TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana membentuk perusahaan badan usaha milik daerah (BUMD) yang mengurus manajemen aset. Ahok akan membujuk Islamic Development Bank di Singapura untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
Ahok mengatakan akan membentuk perusahaan BUMD manajemen aset yang dikelola PT Jakarta Propertindo dan Bank DKI. "Jadi, dalam pikiran saya, saya mau jualan dengan bawa Jakpro dan Bank DKI," katanya di Balai Kota pada Senin, 19 Oktober 2015. Nantinya, perusahaan tersebut akan membiayai pembangunan Jakarta.
Ahok bermimpi meniru infrastuktur Singapura dan diterapkan di Jakarta. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan sekitar US$ 23 miliar. "Hampir Rp 250 triliun," katanya.
Ahok berharap IDB mau memasukkan sahamnya. "Kalau dia masuk, berarti seluruh negara Timur Tengah bisa percaya sama kami," katanya. Ia juga akan berusaha mengajak perusahaan Singapura lainnya turut bergabung.
Menurut Ahok, sudah ada banyak perusahaan yang tertarik membeli saham, salah satunya Temasek. Ahok bahkan menawarkan kursi chief executive bagi pemilik saham yang bergabung. "Orang IDB juga saya jadikan pengurus. Bila perlu, CEO-nya mereka. Orang Temasek bila perlu jadi CEO," katanya.
Selain menawarkan investasi bagi perusahaan, Ahok membuka kesempatan bagi warga Indonesia di Singapura. Mereka bisa mendapatkan saham sebesar 10-20 persen. "Makanya saya juga mau ketemu rakyat Indonesia di Singapura," katanya. "Kalau ini bisa berhasil, tentu baik."
VINDRY FLORENTIN