TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III akan berada di level 4,8-5 persen. Konsumsi akan tetap menjadi pendorong utama.
“Konsumsi pemerintah juga mungkin punya peranan yang lebih besar,” kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 19 Oktober 2015. Hingga saat ini, Bambang mengatakan, belanja modal tahun ini telah terserap lebih dari 30 persen.
Tak berbeda jauh dengan Bambang, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Jumat, 16 Oktober 2015, memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III sebesar 4,85 persen. Target inflasi sebesar 4 persen, menurut Agus, sudah bisa dicapai. "Bahkan bisa lebih rendah dari 4 persen pada akhir tahun."
Adapun defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama dan kedua 2015 lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2014. Defisit transaksi berjalan pada triwulan I tahun ini sebesar US$ 9 miliar dan triwulan II menurun menjadi US$ 4 miliar. Sementara itu, defisit pada triwulan III diperkirakan hanya 1,85 persen dari PDB atau lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 3 persen dari PDB.
Hal ini, menurut Agus, merupakan bukti bahwa defisit transaksi berjalan tahun ini bisa dikendalikan lebih baik dibanding tahun lalu. "Prediksi sampai akhir tahun CAD (current account deficit) sebesar 2 persen atau lebih rendah daripada akhir tahun lalu sebesar 3,1 persen. "
Namun, ujar Agus, masih dibutuhkan perhatian lebih terhadap neraca jasa dan neraca perdagangan. Sebab, nilai defisitnya masih besar, meskipun lebih rendah dibanding tahun lalu.
TRI ARTINING PUTRI | GHOIDA RAHMAH