TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pemeringkat, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), merevisi prospek PT Bank Muamalat Tbk menjadi negatif dengan peringkat perusahaan idA+ untuk periode 23 September 2015-1 April 2016.
Analis Pefindo, Dyah Puspita, menjelaskan revisi prospek ini dilakukan sebagai antisipasi atas kemungkinan pelemahan lebih lanjut dari profil kualitas aset Bank Muamalat akibat meningkatnya kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dan kredit dalam perhatian khusus (special mention loan).
"Non-performing loan per Juni 2015 sebesar 6,5 persen. Special mention loan lebih signifikan meningkatnya menjadi 22 persen, dan sangat berpotensi turun menjadi kredit macet," ujar Dyah saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2015.
Ia menuturkan, meningkatnya kredit bermasalah ini terjadi karena Bank Muamalat sebelumnya agresif dalam melakukan pembiayaan. Tahun 2014, pertumbuhan kredit mencapai 30 persen. "Apalagi exposure kreditnya itu ke sektor batu bara yang sedang lesu beberapa waktu terakhir," kata Dyah.
Akibatnya, Bank Muamalat harus meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai. Hal itu menyebabkan tekanan terhadap profitabilitas bank. Secara keseluruhan, hingga akhir 2015, tingkat non-performing loan ditargetkan dapat ditekan menjadi 5 persen, sedangkan special mention loan sebesar 15,5 persen.
Menurut Dyah, Pefindo dapat kembali merevisi prospek Bank Muamalat menjadi stabil jika perusahaan bisa memperbaiki profil risiko keuangan dengan memperbaiki indikator kualitas aset secara berkesinambungan, disertai peningkatan profil keuangan.
GHOIDA RAHMAH