TEMPO.CO , Jakarta: Rencana penurunan harga bahan bakar minyak dalam paket kebijakan III disambut baik kalangan nelayan. Namun, pemerintah juga diharapkan memastikan empat hal ini agar penurunan harga BBM bisa berdampak pada kesejahteraan nelayan.
"Penurunan harga BBM pada nelayan hanya akan sedikit berdampak pada pendapatan, jika pemerintah tidak segera melakukan langkah operasional di tingkat kampung," kata Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Riza Damanik, Kamis, 8 Oktober 2015.
Menurut Riza, keempat langkah itu adalah mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok yang sudah terlanjur naik, menjaga tata niaga produk perikanan tetap menguntungkan nelayan dan petambak, memastikan kontinuitas pasokan BBM solar ke kampung-kampung nelayan, dan mengintrodusir teknologi penangkapan ikan untuk mendukung efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan BBM.
Selain keempat hal tersebut, hal lain yang perlu menjadi perhatian pemerintah adalah mengkonkritkan pengalihan BBM ke gas untuk nelayan ini.
"Maju-mundurnya pemerintah dalam hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakpastian dalam berusaha dan berperluang kontraproduktif dengan upaya peningkatan produksi dan kesejahteraan nelayan," kata Riza.
Pemerintah pada Rabu lalu telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi III yang berisi penurunan harga BBM, kecuali Premium, serta tariff listrik. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat di tengah lesunya kondisi perekonomian.
Riza mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana penurunan harga solar ini. Sebab, solar masih menjadi pilihan BBM utama bagi kegiatan produksi perikanan tangkap maupun budidaya. "Idealnya, penurunan harga solar akan menambah margin keuntungan usaha nelayan dan petambak. Secara kuantitas akan mengurangi ongkos produksi," kata dia.
AMIRULLAH