TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) akan mengalokasikan sebagian besar dana penyertaan modal negara (PMN) untuk mmbangun pembangkit listrik. "Porsinya 60 persen dari Rp 10 triliun duit PNM tahun 2016 digunakan untuk pembangkit listrik," kata Direktur Konstruksi dan Energi Baru Terbarukan PLN Nasri Sebayang, Rabu 8 Oktober 205.
Sisanya dana PMN untuk pembangunan transmisi. Namun Nasri belum mau menjelaskan rencana pengembangan kedua bidang itu.
Dalam proyek 35.000 megawatt, Perseroan mendapatkan jatah 10.000 megawatt. "Sistemnya tahun depan kami kerjakan yang saat ini proyeknya sudah dikontrak," ujar Nasri.
Seperti diketahui, rencana proyek 35.000 megawatt membutuhkan pembangunan 291 pembangkit. 732 sistem transmisi dengan tower set hingga 75.000 kilometer set tower, dan 1.375 unit gardu induk. Investasi diperkirakan mencapai US$ 72,9 miliar.
Sampai saat ini, PLN menguasai 28 persen proyek dengan 102 proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas 9.945 megawatt. Swasta ditargetkan membangun 110 proyek pembangkit berkapasitas total 25.584 megawatt.
Beberapa yang menjadi prioritas adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bangkalan Susu dan PLTA Jati Bening. Sebagian besar proyek yang diselesaikan tahun depan berasal dari fast track program (FTP) tahap II yang belum selesai dengan kapasitas 5.200 megawatt.
ROBBY IRFANY