TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Festival Nusa Penida (FNP) di Kabupaten Klungkung, Bali melepas 50 tukik (anak penyu) di pantai Pulau Lembongan, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali.
"Salah satu kegiatan Festival Nusa Penida itu diharapkan mampu menjadi wahana pelestarian penyu di laut," kata koordinator kegiatan pelepasan penyu tersebut, Wayan Suarbawa, Minggu, 4 Oktober 2015.
Pelepasan tukik yang dihadiri Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Wakil Bupati Made Kasta, dan Putri Indonesia Pariwisata 2015 Gresya Amanda Maaliwunga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat setempat untuk melestarikan binatang langka tersebut.
Wayan menjelaskan, Pantai Dream Beach, Lembongan, pada 1980-an merupakan tempat favorit bagi penyu-penyu untuk bertelur dan mencari makanan.
Pelepasan tukik diharapkan mampu mengembalikan Pantai Dream Beach sebagai habitat penyu untuk beraktivitas.
Menurut Wayan, 50 tukik penyu sisik yang dilepas ke perairan bebas itu diperoleh dari tempat penangkaran di Pantai Saba, Kabupaten Gianyar.
Ia mengajak semua komponen masyarakat bersama-sama menjaga dan melestarikan penyu yang keberadaannya semakin langka.
"Pelepasliaran tukik ini juga sebagai pesan moral untuk bersama-sama melestarikan keberadaan penyu ini," ujarnya.
Satwa yang memiliki jelajah migrasi tanpa batas ini hidup di seluruh perairan Indonesia dan Papua Nugini serta seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia.
Karena itu, Bali sebagai daerah tujuan wisata sejak sepuluh tahun terakhir secara berkesinambungan melepas tukik ke perairan bebas sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap hewan tersebut.
Kesadaran nelayan yang mulai tumbuh terhadap kondisi populasi penyu yang berada di ambang kepunahan itu kini lebih dipacu lagi oleh Badan Suaka Alam dan Margasatwa Dunia (WWF) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSAD) Provinsi Bali.
ANTARA