TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Batik Nasional di Kota Palembang semakin semarak karena warga ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu sadar benar dengan hari berbatik ini.
"Hari ini tanggal 2 Oktober merupakan Hari Batik Nasional. Tanpa ada paksaan atau arahan dari siapa pun, kami ke kantor menggunakan pakaian batik," kata Renita Yalianti, yang bekerja pada PT Bayu Patria Sentosa, di Palembang, Jumat, 2 Oktober 2015.
Menurut dia, kesadaran warga Bumi Sriwijaya ini memperingati Hari Batik Nasional mulai tumbuh. Hal ini terbukti dengan terbiasanya beberapa kelompok masyarakat, pegawai, atau karyawan instansi pemerintah dan swasta mengenakan batik.
Ketika Hari Batik dicanangkan pada 2011, pemimpin perusahaannya membuat instruksi agar semua karyawan, baik di kantor maupun yang bekerja di lapangan, wajib menggunakan pakaian batik. Namun sekarang tidak perlu ada instruksi itu karena masyarakat sudah sadar dengan sendirinya.
"Bagi karyawan, pegawai, perusahaan, atau instansi yang dinilai berpenampilan terbaik serta aktif melestarikan batik, akan diberikan hadiah menarik dan penghargaan, baik secara kelembagaan maupun perorangan," ujar Renita.
Dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam kepengurusan Lembaga Penyiaran Komunitas Universitas Bina Darma Palembang juga memperingati Hari Batik Nasional dengan mengenakan batik. Adapun penanggung jawab siaran Radio Komunitas Bina Darma, Normaliaty Fithry, mengatakan pengelola radio dan dosen berupaya mendorong mahasiswa dan komunitas kampus untuk menyemarakkan peringatan Hari Batik.
"Melalui upaya kegiatan rutin yang dijadwalkan di lembaga penyiaran komunitas ini, diharapkan peringatan Hari Batik tahun-tahun berikutnya semakin meriah dan menggunakan pakaian batik menjadi suatu kebutuhan," tutur Normaliaty.
ANTARA
Video Terkait: