TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit infrastruktur tahun ini hingga Rp 10 triliun. "Yang sudah disalurkan Rp 7 triliun. Sampai akhir tahun agak slow, tapi harapannya bisa tutup semua komitmen," kata Direktur Korporasi Bank Mandiri Roky Tumilaar saat ditemui di kantornya, Kamis, 1 Oktober 2015.
Menurut Roky, pembiayaan infrastruktur didominasi sektor perhubungan, seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara. "Infrastruktur menjadi sektor prioritas untuk dibantu di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu."
Untuk kredit korporasi secara keseluruhan tahun ini ditargetkan hingga Rp 20 triliun. Namun diakui target itu kini cukup berat untuk dikejar. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan pertumbuhan di beberapa sektor, seperti properti dan otomotif. Pertumbuhan kredit korporasi tahun ini masih berada di level 5 persen.
Roky juga mengatakan kredit yang belum ditarik atau dicairkan debitur (undisbursed loan) saat ini masih cukup banyak. “Mungkin masih Rp 10-12 triliun lagi,” ujarnya.
Tahun depan, Bank Mandiri menargetkan pembiayaan, khususnya di sektor infrastruktur, hingga Rp 30 triliun. Bank juga telah mengantongi sejumlah daftar target proyek yang akan dibiayai. “Ada proyek jalan tolnya Jasa Marga, Pelindo juga ada buat pelabuhan, Angkasa Pura mau bangun airport, lalu energi, listrik, infrastruktur gas juga ada, kalau BUMN siap, kita juga siap bantu.”
GHOIDA RAHMAH