Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Paket Kebijakan II: Obral Insentif, Manjurkah?

image-gnews
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi sejumlah Menteri bidang perekonomian dan Pimpinan lembaga keuangan saat konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi di Istana Merdeka, Jakarta, 9 September 2015. Tempo/ Aditia Noviansyah
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi sejumlah Menteri bidang perekonomian dan Pimpinan lembaga keuangan saat konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi di Istana Merdeka, Jakarta, 9 September 2015. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah kembali meluncurkan paket kebijakan untuk mempercepat laju perekonomian menjelang akhir tahun. Dalam paket kebijakan September II, pemerintah menjanjikan sederet insentif untuk mendorong investasi. "Yang diperlukan adalah kebijakan yang nendang, seperti layanan cepat untuk investasi," tutur Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, di kantor Presiden, 29 September.

Dalam paket September II, insentif yang diobral pemerintah antara lain percepatan izin investasi dari hitungan hari menjadi tiga jam, diskon pajak untuk alat angkutan, insentif kawasan logistik berikat, dan pengurangan pajak bunga deposito.

Bahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merampingkan jenis izin dari 14 menjadi enam jenis. Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan paket kebijakan tersebut lebih konkret. "Harapannya, gampang diterapkan dan mudah dipahami oleh publik," ujarnya.

Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum Tak Juga Tewas: Ini 3 Keanehan  di Balik Tragedi 
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?

Ihwal percepatan izin investasi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan pemodal cukup meneken komitmen untuk norma-norma tertentu yang sudah ditetapkan oleh kementerian teknis. Jika syarat tersebut terpenuhi, investor mendapatkan izin investasi, badan hukum Indonesia, plus identitas pajak (nomor pokok wajib pajak).

Insentif yang lebih besar ditawarkan kepada pemodal di kawasan industri atau yang punya komitmen dengan nilai di atas Rp 100 miliar atau mempekerjakan minimal 1.000 karyawan.

Di samping paket baru, masih ada Kementerian yang merilis bagian dari paket Kebijakan September I. Menteri Perdagangan Thomas Lembong mencabut empat peraturan dengan tujuan meningkatkan daya saing sektor industri dan membuka peluang bisnis yang lebih luas. "Ada sembilan aturan yang sudah saya tanda tangani. Empat dicabut dan lima direvisi," ujar Thomas, di kantornya.

Namun Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bambang Sujagad menyatakan paket September II belum menyentuh masalah utama. Selama ini, tutur dia, BKPM hanya mengawal investasi pada tahap awal. Ketika sudah mulai berproduksi, tidak ada lagi pemantauan, sehingga kerap kali pengusaha terbentur oleh beragam masalah.

Menurut Bambang, lemahnya pengawalan investasi dilakukan seiring dengan posisi BKPM yang tidak lebih tinggi daripada kementerian teknis. "Apalagi ego sektoral dari kementerian masih belum bisa dihilangkan, sehingga pengusaha kerap terjegal."

Baca  juga:
Kisah Artis Anisa Rahma Diusik Roh Gaib, Merinding dan...

Begini Kisah Kampus Terima 50, Tapi Luluskan 500 Mahasiswa

Meski demikian, terbitnya paket September II membuat pasar bergairah. Di pasar uang, kurs rupiah menguat 16,5 poin (0,11 persen) ke level 14.690,5 per dolar Amerika. Sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 57,91 poin (1,41 persen) ke level 4.178,41.

Analis OSO Securities, Rifqiyati Hilmiah, mengatakan investor menyambut positif paket September II. “Terutama soal kemudahan investasi dan perlindungan tenaga kerja dari dampak krisis,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutrya: Isi Lengkap Paket II dan I

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

26 hari lalu

Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati dan Jokowi. Instagram, dan ANTARA
Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.


Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Titiek Soeharto. TEMPO/Nickmatulhuda
Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.


Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.


Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?


Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.


Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

24 Oktober 2023

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menetri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Daisuki saat usai konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi


Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

07-nas-SBY-Jokowi
Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.


Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat mengjadiri Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra
Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.


Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr. Assaat gelar Datuk Mudo adalah seorang politisi dan pejuang kemerdekaan Indonesia. wikipedia.org
Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.


74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

9 September 2023

Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menunjukkan surat suara saat menggunakan hak suaranya dalam Pemilu serentak 2019, di salah satu TPS, di Singapura, Kamis, 14 April 2019. SBY berada di Singapura untuk mendampingi istrinya yang sedang dirawat. ANTARA/Anung
74 Tahun SBY: Presiden Pertama Pemilu Langsung, Pernah Jadi Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik

Hari ini, 9 September 1949 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. SBY merupakan Presiden Indonesia ke-6 selama 2 periode.