Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Fed Tak Jadi Naikkan Suku Bunga Perbankan, Eropa Lega  

image-gnews
Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst
Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Bank sentral Amerika Serikat atau US Federal Reserve, Jumat, 18 September 2015, menyatakan tidak mengubah suku bunga acuan perbankan Amerika Serikat di kisaran nol persen, sembari terus memantau dampak kondisi finansial yang ketat dan pertumbuhan ekonomi global serta Amerika Serikat yang melambat.

Keputusan ini merupakan hasil rapat maraton The Fed dalam dua hari terakhir. Gubernur bank sentral AS, Janet L. Yellen, mendeskripsikan keputusan ini sebagai "close call" (keputusan yang diambil dengan selisih argumentasi yang tipis).

"Pemulihan dari krisis besar sejauh ini berkembang cukup baik dan belanja dalam negeri juga cukup kuat sehingga ada yang berpendapat bahwa suku bunga acuan bisa dinaikkan pada momen ini," katanya. Tapi, kata dia, "tingginya ketidakpastian di luar negeri" dan inflasi yang lambat membuat Dewan The Fed memutuskan menunggu bukti lebih jauh, termasuk penguatan pada pertumbuhan jumlah lapangan kerja.

Meski begitu, Yellen menegaskan, The Fed tetap berencana menaikkan suku bunga perbankan tahun ini. Lembaga ini secara terpisah merilis proyeksi ekonomi mereka yang menunjukkan bahwa 13 dari 17 ekonom di Dewan The Fed memprediksi kenaikan suku bunga acuan sebanyak paling sedikit  0,25 persen tahun ini. Rapat The Fed selanjutnya dijadwalkan pada Oktober dan Desember mendatang. Yellen menegaskan bahwa langkah pertama (menuju kenaikan suku bunga) bisa jadi dimulai dari salah satu rapat tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keputusan ini disambut lega oleh dunia perbankan di Eropa. Berbeda dengan Amerika, bank sentral Eropa masih berjuang untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi di kawasan itu. Suku bunga acuan Eropa juga di kisaran nol persen dan pejabat Bank Sentral Eropa telah mengindikasikan rencana pembelian surat utang dan aset lain untuk memicu pertumbuhan ekonomi.

Kondisi ekonomi Eropa memang amat berkaitan dengan kondisi di Cina dan negara berkembang lain. Pasar Cina adalah konsumen penting untuk produksi otomotif Jerman dan eksportir Eropa lain. Kenaikan suku bunga di Amerika Serikat akan membuat investor menarik dana mereka dari pasar negara berkembang dan membuat mereka tak mampu lagi membeli produk Eropa.

THE NEW YORK TIMES | WAHYU  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menetri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.


Rupiah Menguat Awal Pekan Ini, Ditutup Rp 14.971 per Dolar AS

30 Januari 2023

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Rupiah Menguat Awal Pekan Ini, Ditutup Rp 14.971 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah dengan dolar AS kini berada di level Rp 14.971 atau menguat 14 poin pada penutupan perdagangan sore ini, Senin 30 Januari 2023.


Imbas Kenaikan Suku Bunga Fed, Indeks Dolar Melemah Hari Ini

24 Januari 2023

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Kenaikan Suku Bunga Fed, Indeks Dolar Melemah Hari Ini

Indeks dolar melemah hari ini, Selasa, 24 Januari 2023. Salah satu sebabnya adalah kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.


Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

14 Januari 2023

Seorang model menunjukkan emas edisi Imlek berupa gambar Kelinci di Butik Emas Antam, Pulo Gadung, Jakarta, Selasa 10 Januari 2023. Emas tematik seri Imlek 2023 diproduksi dengan dua kategori, yaitu emas batangan dengan berat 8 gram dan gift series dengan berat 0,5 dan 1 gram. Tempo/Tony Hartawan
Harga Emas Melonjak, Tertinggi dalam Sembilan Bulan Terakhir

Harga emas menguat tajam mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, didorong ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.


Harga Emas Melambung, Diperkirakan Tak akan Naik Lagi dalam Waktu Dekat

13 Januari 2023

Emas Imlek Rabbit. logammulia.coM
Harga Emas Melambung, Diperkirakan Tak akan Naik Lagi dalam Waktu Dekat

Harga emas melambung, mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir pada Kamis, 12 Januari 2023.


Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sela-sela IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa, 11 Oktober 2022. FOTO/Instagram/kristalina.georgieva
Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.


Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan sambutan pers di Kabupaten Toba pada Sabtu, 3 September 2022. (ANTARA FOTO/Adimas Raditya/my)
Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.


Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Refleksi layar pergerakan saham di kacamata seorang mahasiswa yang tengah berkunjung ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,63 persen atau 37,02 poin ke level 5.876,06 pada awal sesi II perdagangan hari ini. Tempo/Tony Hartawan
Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.


Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.


Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.