Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pompa Sebanyak 21.000 Unit untuk Atasi El Nino

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, menjawab pertanyaan awak media soal isu  beras plastik/palsu yang ramai diberitakan, adalah tidak benar dan telah meminta Mabes Polri untuk mengusut dan menindak tegas  penyebar isu yang meresahkan masyarakat tersebut. Makassar, 27 Mei 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, menjawab pertanyaan awak media soal isu beras plastik/palsu yang ramai diberitakan, adalah tidak benar dan telah meminta Mabes Polri untuk mengusut dan menindak tegas penyebar isu yang meresahkan masyarakat tersebut. Makassar, 27 Mei 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendapatkan arahan dari Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla untuk mendorong ketahanan pangan dalam negeri.

"Jadi tadi Bapak Wapres tadi dalam rangka memberikan tiga arahan, pertama tingkatkan produktivitas produksi, kemudian intensifikasi untuk meningkatkan produksi kemudian menekan impor dengan meningkatkan produksi," katanya usai rapat antara Wapres dengan Mentan dan pejabat lingkup Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu, 17 September 2015.

Dalam pertemuan itu, Amran mengatakan terkait upaya penanganan kekeringan dan antisipasi el nino, pihaknya telah menjelaskan ke Wakil Presiden Jusuf Kala bahwasanya langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Kementerian Pertanian adalah pengadaan pompa sebanyak 21.000 unit telah disalurkan.

Kemudian, membangun sumur dangkal, sumur dalam dan embung. Pengadaan pompa dan perbaikan lahan irigasi dilakukan dalam rangka mengantisipasi dan meminimalkan dampak dari el nino.

Ia menambahkan El Nino akan semakin berdampak di sebelah selatan khatulistiwa, sementara sebelah utara relatif tidak terjadi dampak dari el nino.

Ia juga mengatakan Wapres juga mendorong agar meningkatkan produktivitas pangan dan menekan beban impor pangan.

"Kami sudah melaporkan bahwasanya sampai hari ini beras belum ada impor. Kemudian, kedua jagung impor kita sampai dengan hari ini 1,6 juta ton tapi ada ekspor 400.000 ton. Ini juga menurun," tuturnya.

Terkait meningkatkan produktivitas pangan, Amran mengatakan Wapres meminta adanya intensifikasi pertanian. Untuk intensifikasi itu, ia mengatakan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas benih, distribusi pupuk, alat mesin pertanian serta penguatan penyuluh pertanian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"(Intensifikasi) Hal ini diminta beliau untuk diakselerasi untuk meningkatkan produksi," ujarnya.

Ia menambahkan dampak el nino dapat berpengaruh pada produktivitas pangan tahun depan karena adanya pergeseran tanam. Ia juga mengatakan tanaman padi yang sudah tertanam saat ini atau standing crop pasti terjadi penurunan produktivitas.

Menurut dia, proses penanaman tanaman padi tetap berjalan hanya saja terjadi pergeseran tanam akibat el nino.

"Panen tiap hari tanam tiap hari berarti dari yang ini ada yang mundur karena akibat el nino kan," ujarnya.

Namun, pemerintah tetap berupaya untuk menyelamatkan "standing crop" melalui pembangunan irigasi dan sumur. Hingga saat ini, pemerintah telah melakukan perbaikan 1,5 juta hektare lahan irigasi, yang mana target hingga akhir tahun dapat mencapai 2,6 juta hektare lahan irigasi.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

23 jam lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

3 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

3 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

14 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

25 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

28 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

28 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

37 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

40 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

50 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.