TEMPO.CO, Sidoarjo - Upaya pendampingan TNI Angkatan Darat untuk mengawal dan mendukung program swasembada pangan pemerintah mulai menampakkan hasilnya. Di Sidoarjo, Jawa Timur, hasil panen lahan padi milik petani mengalami peningkatan signifikan.
"Seperti yang kita tahu, dengan pendampingan TNI, ternyata hasil panen di tempat ini mengalami peningkatan signifikan," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono saat melakukan panen raya padi di Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Kamis, 17 September 2015.
Dari total 800 hektare lahan padi di desa setempat, rata-rata hasil panen mencapai 12 ton per hektare. "Awalnya 7-8 ton per hektare. Setelah dilakukan pendampingan oleh anggota TNI, kini bisa panen 12 ton per hektare. Biasanya, dari 7 jadi 9-10 ton. Ini sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Jika pada musim panen saat ini di semua tempat di Indonesia mengalami peningkatan hasil panen, Mulyono mengaku optimistis target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah tidak harus menunggu sampai tiga tahun ke depan.
"Saat ini sudah masanya panen semua. Kementerian Pertanian sampai September 2015 menargetkan 2 juta ton beras. Kalau sampai September sudah bisa mencapai 2 juta ton beras, tahun depan kita sudah swasembada pangan. Tak perlu menunggu sampai tiga tahun," ucapnya.
Untuk mewujudkan program swasembada pangan, awal tahun ini, TNI melakukan kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mendampingi para petani dalam rangka meningkatkan lahan pertanian dan hasil produksi pertanian.
Selain dengan Kementerian Pertanian, TNI bekerja sama dengan Bulog untuk mengawal penyerapan stok gabah atau beras dari petani, penggiling, hingga pengusaha.
NUR HADI