TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyatakan akan membatalkan pinjaman dana dari Cina untuk membiayai sejumlah proyek infrastruktur bila komitmen pinjaman tidak diberikan dalam kurun waktu tiga bulan sejak kontrak konstruksi ditandatangani.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan selama ini komitmen pinjaman dari pemerintah Cina sering kali baru ditandatangani setelah 23 bulan sejak kontrak konstruksi ditandatangani pemerintah bersama kontraktor.
Hal tersebut sangat menghambat penyelesaian proyek karena kontraktor tidak bisa segera bekerja setelah kontrak ditandatangani, karena menunggu kesiapan anggaran pemerintah dari pinjaman Cina.
“Saya minta maksimal tiga bulan saja sejak kontrak kita tandatangani dengan kontraktor, loan sudah harus cair. Kalau lebih dari itu, kita putus saja, lebih baik pakai APBN saja,” katanya seusai menandatangani kontrak konstruksi proyek tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Selasa (15 September 2015).
Proyek tol Cisumdawu adalah salah satu proyek yang didanai melalui pinjaman China. Hari ini, pemerintah menandatangani kontrak pekerjaan fase kedua dari seksi II sepanjang 10,1 km dengan nilai Rp3,48 triliun.
Selain Cisumdawu, proyek tol lain yang didanai pinajaman China adalah Solo-Ngawi-Kertosono, Balikpapan-Samarinda, dan Manado-Bitung.