TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan sebagian dana pembangunan dari pemerintah sebesar Rp 103,8 triliun akan digunakan untuk membangun tiga dari sepuluh permukiman kumuh nelayan.
"Soal apakah pembangunan kawasan nelayan termasuk dalam program sejuta rumah atau bagian dari swadaya, itu tergantung pada infrastruktur apa yang akan dibangun di sana," ujar Basuki saat ditemui seusai rapat kerja Komisi V dengan Kementerian Pekerjaan Umum tentang nota Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di gedung DPR, Senin, 14 September 2015.
Dalam perencanaan program pembangunan itu, kata Basuki, infrastruktur yang dibangun atau diperbaiki antara lain saluran sanitasi, sumber air minum, rumah, dan rumah susun. "Soal rusun, tergantung pada kondisi lokasi," katanya.
Pelaksanaan program ini merupakan instruksi Presiden Jokowi, yang memang meminta Basuki merevitalisasi permukiman nelayan yang kumuh. Presiden Jokowi menugasi Kementerian Pekerjaan Umum memilih sepuluh kawasan kumuh yang dihuni nelayan di seluruh Indonesia untuk dijadikan daerah percontohan pembangunan.
"Saat ini tiga kawasan yang akan didahulukan berada di Bengkulu, Pontianak, dan ada satu di Tegal. Sisa tujuh lainnya masih di proses engineering design," kata Basuki.
Basuki juga menyinggung pembangunan jembatan gantung untuk membantu penyeberangan anak-anak sekolah di beberapa titik. "Targetnya, 70 jembatan di seluruh Indonesia, dan 20 di antaranya sudah dimulai," kata Basuki.
YOHANES PASKALIS