TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung rampung dalam satu tahun.
"Saya yakin setahun ini harus selesai," ujar Basuki saat meresmikan dimulainya pembangunan Tol Soroja (ground breaking) yang dilakukan di kawasan Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Kamis, 10 September 2015.
Menurut dia, percepatan pembangunan jalan tol yang memakan biaya investasi sebesar Rp 1,51 triliun tersebut, salah satunya ditujukan untuk kebutuhan pegelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar di Jawa Barat September mendatang. "Hingga sebelum PON sudah selesai," ujar dia.
Selain itu, Basuki mengatakan, apabila telah beroperasi, Til Soroja akan menjadi urat nadi baru yang akan menghubungkan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung. Ia pun mengatakan, pembangunan jalan tol tersebut, bertujuan untuk pemerataan perkembangan daerah.
"Selama ini perkembangan masih bertumpu pada kawasan Bandung Utara, padahal kawasan Bandung Selatan juga memilki potensi yang tidak kalah untuk dikembamgkan," ujar dia.
Menurut Basuki, pembangunan jalan tol sepanjang 8 kilometer tersebut diperkirakan tidak akan menemui masalah yang berarti. Hal itu, dikarenakan topograpi di sepanjang jalur pembangunan cukup bagus. Selain itu, masalah pembebasan lahan masyarakat tidak mengalami banyak hambatan. Saat ini hanya tersisa 10 persen tanah yang belum selesai pembebasannya.
“Saya kira kalau cuman 10 persen, tidak terlalu berat. Itu pun tanah sengketa keluarga, jadi diselesaikan di pengadilan,” ujarnya.
Tadi pagi, Menteri PU Basuki Hadimuljono yang didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Bupati Bandung Dadang Naser meresmikan pembangunan jalan Tol Soroja yang dilakukan di kawasan Stadion Si Jalak Harupat Kabuapten Bandung.
Jalan Tol Soroja akan dibangun dengan struktur atgrade yang akan terbagi dalam tiga seksi dan memilki interchange yaitu Pasirkoja, Margaasih, dan Ketapang serta memilki 6 gerbang tol. Proyek pembangunan ini memakan biaya investasi sebesar Rp 1,51 triliun.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pembangunan jalan tol tersebut sudah direncanakan sejak 2005. Hal ini merupakan tanda pemerintah Jawa Barat akan melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Hal itu, ia katakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang memerintahkan pemerintah daerah untuk melakukan percepatan pembangunan untuk menangkal kelesuan ekonomi dunia yang saat ini sedang terjadi. "Satu satunya cara untuk menembus perlambatan ekonomi dunia harus diantisipasi dengan percepatan pembangunan," ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan, jalan Tol Soroja diharapkan dapat memperlancar mobilisasi masyarakat. Menurutnya, selama ini pergerakan masyarakat dari Kabupaten Bandung ke Kota Bandung atau sebaliknya, masih memilki masalah karena akses jalan. Menurutnya, apbila jalan tol beroperasi, jarak tempuh antara Kota Bandung dan kabupaten Bandung atau sebaliknya, akan ditempuh selama 5-10 menit.
"Ada masalah mengevakuasi warga di kota dan kabupaten Bandung. Alhamdulillah, sekarang ada jawaban, pihak proyek jalan tol menyanggupi selesai bulan Agustus 2016," kata dia.
Semantara itu, sejumlah warga yang berada di sekitar pembangunan Tol Soreang- Pasirkoja (Soroja) mengaku antusias dengan adanya pembangunan tol tersebut. Pasalnya warga berharap jalan tol itu bisa menghilangkan kemacetan yang selama ini sering dirasakan warga.
Ani, 40 tahun, warga Jl Muara, Desa Kopo, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung misalnya, mengaku berharap pembangunan tol bisa mengatasi kemacetan. Meskipun tanah miliknya ikut terkena dampak pembangunan tol, dirinya mengaku tidak mempersoalkan hal itu. Sebab pembebasan lahan yang dilakukan oleh pemerintah tidak terjadi masalah. “Ga ada masalah sampai sekarang, cuma saya sedih aja sawah saya jadi jalan tol,” katanya kepada Tempo, Kamis, 10 September 2015.
IQBAL T. LAZUARDI S | ADI PERMANA