TEMPO.CO, Jakarta - Executive Vice President Logistic Development PT Kereta Api Indonesia Rosjid Budiantoro memastikan Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta bakal beroperasi penuh pada 2017 mendatang. "Awal 2017 jalur kereta ini beroperasi total," katanya di Tangerang Jum'at 4 September 2015
Menurut Rosjid, saat ini proses pembangunan kereta dititikberatkan pada pembangunan trase Batu Ceper-Bandara. "Untuk trase Jakarta sudah clear,"katanya.
Menurutnya, saat ini jalur kereta yang dibangun adalah dari stasiun Batu Ceper ke stasiun yang terletak di dalam bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari stasiun Batu Ceper sudah ada jalur kereta ke stasiun Kalideres-Stasiun Rawa Buaya-Stasiun Kembangan-Stasiun Pesing-Stasiun Grogol-Stasiun Tanah Abang-Stasiun Sudirman-Stasiun Manggarai.
Pembangunan jalur kereta dari Batu Ceper-Bandara sepanjang 12 kilometer kini dalam tahap pembayaran ganti rugi lahan. Lahan seluas 36 hektar yang terdiri dari 815 bidang tanah berada di 5 Kecamatan dan 8 Kelurahan yaitu: Kecamatan Cipondoh, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Tangerang, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Batu Ceper, Kelurahan Batu Sari, Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Benda, Kelurahan Belendung, Kelurahan Pajang, Kecamatan Neglasari, Kelurahan Karang Sari, Kelurahan Karang Anyar.
Rosjid mengatakan PT KAI akan membangun jalur kereta pada lahan yang sudah dibebaskan. Menurutnya, saat ini sudah 40 persen lahan yang sudah siap dibangun. "6 kilometer di antaranya adalah lahan milik Angkasa Pura II, jadi tinggal dikerjakan," katanya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan stasiun kereta bandara akan terus dikebut. "Pada 2016 depan, stasiun selesai," katanya. Ia menambahkan kereta api bandara kelak bakal beroperasi berbarengan dengan pembukaan terminal 3 Ultimate.
Pembangunan kereta bandara sudah dimulai November 2014 lalu. Saat ini proyek ini memasuki tahap pembangunan pondasi tiang pancang dan investigasi jaringan kabel bawah tanah, yang merupakan urat syaraf dari kawasan bandara. Pembenahan dan penataan jaringan utilitas ini penting agar jangan sampai terjadi kesalahan yang mengganggu operasional penerbangan.
Dalam rencana, menurut Budi Karya, pembangunan konstruksi bangunan stasiun akan dimulai pada Juni 2015 dan selesai pada akhir tahun. Selanjutnya, kereta akan dioperasikan pada 2016. Stasiun ini akan berdiri di lahan seluas 7.200 meter persegi dan diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 193 miliar.
JONIANSYAH