TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan lanjutan bandara baru di Desa Terinsing, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, batal direalisasikan tahun ini, tapi ditunda menjadi pada 2016.
"Sejumlah proyek yang dibatalkan melalui dana pemerintah pusat tahun ini akan dialokasikan kembali tahun 2016 nanti," kata petugas Bangunan dan Landasan Bandara Beringin Muara Teweh, Suriansyah, di Muara Teweh, Rabu, 2 September 2015.
Menurut Suriansyah, dibatalkannya pembangunan lanjutan bandara itu karena kepala bandara definitif baru bertugas Agustus 2015. Semestinya paling lambat Juni-Juli sejumlah proyek sudah dikerjakan, namun sampai akhir Mei 2015 lalu belum dilelang.
"Meski ketika itu ada pejabat yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas, namun beliau dan saya tidak berani melelang proyek itu karena kepala bandara definitif tidak ada hingga akhir Juli 2015," Suriansyah menjelaskan.
Dia mengatakan, pembangunan bandara baru lanjutan tersebut pada tahun anggaran 2015 yang dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara ini terdapat tujuh paket proyek seperti drainase dan rumah dinas.
Selain itu, pembangunan jalan sepanjang 5 ribu meter, halaman parkir, lanskap, pagar BRC pengaman fasilitas sisi udara setinggi 2,4 meter dengan luas 4 ribu meter persegi serta pembuatan gedung workshop seluas 200.00 meter dengan total anggaran sebesar Rp27 miliar.
"Kami upayakan tahun depan bandara itu beroperasi, meski pembangunan belum selesai 100 persen. Jadi sifatnya bandara bisa didarati namun pekerjaan penyelesaian tetap dilaksanakan," ujarnya.
Kepala Bandara Beringin Muara Teweh yang sebelumnya dijabat Hery A Batubara terhitung Januari 2015 dan berakhir 15 April 2015 mendadak dimutasi menjadi Kepala Bidang Keamanan Bandara Kabupaten Tarakan, Kalimantan Utara .
ANTARA