TEMPO.CO, Semarang - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan meminta Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bekerja keras menyelamatkan bangsa Indonesia menyusul terpuruknya perekonomian di Indonesia.
"Pemerintahan Jokowi-JK harus menghimpun seluruh kekuatan agar bersatu," kata Zulkifli sebelum acara Musyawarah Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Tengah, Sabtu sore, 29 Agustus 2015.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah dalam beberapa pekan terakhir. Pada penutupan perdagangan Jumat, rupiah berada di posisi 13.983 per dolar AS.
Zulkifli menegaskan ekonomi Indonesia dan dunia yang terus melambat membuat para pemimpin negara untuk tak terkotak-kotak lagi. "Sudah tak relevan lagi bicara partai. Tak ada Koalisi Indonesia Hebat, tak ada lagi Koalisi Merah Putih," katanya.
Bekas Menteri Kehutanan ini mengajak seluruh elemen menyelamatkan bangsa Indonesia dengan cara bersatu.
Soal keberlangsungan pemerintahan Jokowi-JK hingga 2019, Zulkifli tak mau berandai-andai. Zulkifli justru mempertanyakan soal pilihan-pilihan yang ada. "Kalau ada apa-apa di republik ini yang susah siapa? Kan kita semua. Ini soal merah putih," katanya.
Zulkifli menilai situasi saat ini tak separah krisis ekonomi 1998. Saat itu, kata dia, ekonomi dan politik sama-sama lemah. "Saat ini ekonomi memang berat, tapi politik masih kuat," kata Zulkifli.
Karena ekonomi yang melambat, Zulkifli meminta Jokowi-JK menyelamatkan rakyat kecil karena harga kwbutuhan tak lagi naik tapi sudah melambung. Zulkifli memprediksi ekonomi lambat ini tak akan selesai dalan waktu 3-4 bulan.
ROFIUDDIN