TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat kredit yang berbasis di Malaysia, RAM Ratings, memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4-5 persen pada tahun ini.
"RAM telah memberikan Indonesia sovereign rating gBBB2 (pi)/stable dan rating skala ASEAN seaAA3 (pi)/stable," ujar Ester Lai, Head of Sovereign Ratings RAM, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, 19 Agustus 2015.
Peringkat tersebut, ujar Ester, mencerminkan rendahnya beban utang pemerintah Indonesia, prospek pertumbuhan yang menguntungkan bagi negara, dan pengelolaan fiskal yang cukup bijaksana.
Denise Thean, Deputy Chief Executive Officer RAM menjelaskan, investor global dan regional akan semakin tertarik untuk berpartisipasi lebih jauh dalam pasar keuangan Indonesia.
Hal itu, tutur Denise, didukung dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mendekati US$ 900 miliar, dengan populasi muda yang tumbuh lebih dari 250 juta. Ini membuat Indonesia menjadi negara dengan tingkat perekonomian tertinggi di ASEAN.
Meski mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik, kata Esther, ada beberapa hal yang masih menjadi kekurangan Indonesia di bidang ekonomi. Antara lain ketergantungan Indonesia yang tinggi pada ekspor komoditas, pendapatan perkapita yang rendah, dan buruknya kualitas infrastruktur.
DIAH HARNI SAPUTRI