Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri: Investasi Asing Dibutuhkan untuk Dorong Ekspor

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Mata Rahmat Gobel berkaca-kaca saat mendengarkan Thomas Lembong memberi sambutan dalam acara Serah Terima Jabatan Menteri Perdagangan di gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta, 12 Agustus 2015. Thomas Lembong menggantikan Rahmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan setelah reshuflle kabinet dilakukan oleh Jokowi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Mata Rahmat Gobel berkaca-kaca saat mendengarkan Thomas Lembong memberi sambutan dalam acara Serah Terima Jabatan Menteri Perdagangan di gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta, 12 Agustus 2015. Thomas Lembong menggantikan Rahmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan setelah reshuflle kabinet dilakukan oleh Jokowi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja ekspor Indonesia yang terus mengalami penurunan mencapai 19,23 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014 perlu ditingkatkan dengan masuknya investasi asing yang mampu mendorong industri berbasis ekspor.

"Untuk membantu industri berbasis ekspor, kita butuh investasi asing. Tentunya, akan membutuhkan koodinasi dari BKPM, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan," kata Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2015.

Thomas mengatakan, dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Badan Koordinasi dan Penanaman Modal terkait dengan investasi di sektor apa saja yang bisa mendukung industri berbasis ekspor.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor industri yang bisa dikembangkan karena dianggap memiliki permintaan dunia masih tinggi antara lain adalah industri otomotif, elektronik, produk kayu, tekstil dan produk tekstil, produk logam dan produk kimia.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2015 tercatat sebesar 11,41 miliar dolar Amerika Serikat atau mengalami penurunan sebesar 19,23 persen jika dibandingkan dengan Juli 2014 lalu yang sebesar 14,12 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, untuk ekspor pada periode Januari-Juli 2015 mencapai 89,76 miliar dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 12,81 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 lalu yakni sebesar 102,9 miliar dolar AS.

Pria yang kerap disapa Tom tersebut mengatakan, jika dilihat dari neraca perdagangan Indonesia selama periode Januari-Juli 2015, memang masih mengantongi surplus sebesar 5,7 miliar dolar Amerika Serikat. Namun, surplus tersebut tertolong akibat adanya penurunan impor bukan peningkatan ekspor.

"Jika saya lihat neraca dagang pada tujuh bulan terakhir, sejauh ini memang lebih tertolong dari turunnya impor, bukan dari kinerja ekspor. Tentunya itu hasil dari kondisi global, dimana negara tujuan ekspor kita masih loyo," katanya.

Penurunan ekspor terjadi juga untuk tujuan Tiongkok yang merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua, dimana pada periode Januari-Juli 2014 lalu tercatat ekspor ke Negeri Tirai Bambu tersebut mencapai 10,16 miliar dolar AS, sementara pada periode yang sama di tahun 2015 mengalami kemerosotan sebesar 23,69 persen atau hanya menjadi 7,76 miliar dolar AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk hubungan dagang bilateral dengan Tiongkok, kita harus mempelajari apa saja permintaan mereka. Memang struktur perekonomian Tiongkok berubah drastis dalam waktu yang sangat cepat. Sayangnya, dalam lima tahun ini kita tidak siap," ujar Tom.

Sementara kinerja impor pada Juli 2015 tercatat sebesar 10,08 miliar dolar Amerika Serikat yang juga mengalami penurunan sebesar 28,44 persen jika dibandingkan pada Juli 2014 lalu dimana impor sebesar 14,08 miliar dolar AS.

"Untuk impor, lebih tertekan lagi daripada ekspor. Jika dibilang menggembirakan mungkin kurang tepat, tetapi, dari sisi makro sesuatu yang baik. Penurunan impor terjadi pada semua golongan barang, termasuk barang konsumsi, bahan baku penolong dan barang modal," tambah Tom.

Pada Juli 2015, neraca perdagangan Indonesia mampu mengantongi surplus sebesar 1,33 miliar dolar Amerika Serikat yang merupakan surplus tertinggi sejak 19 bulan terakhir atau sejak Januari 2014 lalu. Surplus tersebut dipicu oleh surplus neraca nonmigas sebesar 2,20 miliar dolar AS, kendati sektor migas masih menyumbang defisit sebesar 870 juta dolar AS.

Secara kumulatif, neraca perdagangan untuk periode Januari-Juli 2015 telah mengantongi surplus sebesar 5,73 miliar dolar AS.

Meskipun neraca perdagangan mengantongi surplus, ekspor Indonesia mengalami penurunan yang cukup besar mancapai 12,81 persen dimana tercatat pada Januari-Juli 2015 ekspor sebesar 89,76 miliar dolar AS, sementara pada periode yang sama tahun 2014 lalu mencapai 102,9 miliar dolar AS.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.


Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Penyanyi grup band Coldplay, Chris Martin menghibur penonton dalam Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab, 15 Februari 2022. REUTERS/Christopher Pike
Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.


Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.


Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.


Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan bersama Presiden Jokowi dan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 21 Desember 2022. Airlangga menyebut dirinya sudah melaporkan ke presiden mengenai kesiapan Indonesia untuk menghentikan PPKM. TEMPO/Subekti.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.


Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.


Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.


Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.


Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

25 Maret 2022

Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

Kerja sama akan mendorong pelaku usaha meningkat dan mendorong ekspor.


Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

17 Januari 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai impor Indonesia Desember 2021 mencapai US$ 21,36 miliar.