TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo sepakat menjadikan Kota Lhokseumawe, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Persetujuan itu diambil setelah bertemu dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
''Pemerintah pusat tidak ada keberatan asalkan bisa membuat daerah itu berkembang,'' kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2015.
Lhokseumawe, menurut Sofyan, memiliki berbagai macam potensi, terutama pengembangan kawasan bekas tambang gas Arun milik PT Pertamina. Lahan seluas 3 ribu hektare lebih akan dikembangkan sebagai sebuah kawasan industri untuk menarik minat para investor. Namun, kendala utama pengembangan kawasan tersebut adalah habisnya persediaan gas di sana. ''Kalau industrinya tak butuh gas mungkin akan lebih mudah.''
Ditemui di tempat yang sama, Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan potensi yang dimiliki oleh Aceh butuh sentuhan pemerintah pusat. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membentuk sebuah kawasan khusus di Serambi Mekah tersebut.
Sektor utama yang menurutnya menjadi kekuatan industri di Aceh adalah kertas dan pupuk. ''Yang paling penting pengelolaan aset Arun, jangan dijadikan besi tua. Tapi ditransfer ke pemerintah daerah,'' kata Zaini. Dia meminta agar aset tersebut bisa dikelola pemerintah daerah melalui badan usaha milik daerah.
FAIZ NASHRILLAH