TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Saleh Husin, ingin agar produk-produk unggulan dalam negeri dikenal lebih luas oleh masyarakat dan mampu bersaing di dalam maupun luar negeri. Salah satunya melalui Pameran Produksi Indonesia 2015, yang digelar di Surabaya.
Pameran Produksi Indonesia telah digagas kementerian ini sejak akhir dasawarsa '80-an, intinya menampilkan kebolehan industri di segala lini Indonesia.
"Melalui PPI 2015, produk-produk yang dipamerkan merupakan produk-produk andalan nasional yang perlu didorong untuk ditumbuhkembangkan," katanya, saat membuka PPI 2015, di Surabaya, Kamis (6 Agustus 2015).
Pemerintah, ujarnya, tidak akan ragu mempromosikan kemampuan industri dalam negeri untuk menghasilkan produk berkualitas dan memiliki tingkat komponen dalam negeri yang tinggi.
PPI 2015 digelar di Surabaya 6-9 Agustus 2015 dan diikuti sekitar 150 perusahaan. Sekitar 35 persen peserta pameran berasal dari Jawa Timur, sementara sisanya di antaranya dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, DKI Jakarta, dan Banten.
Pameran yang menempati area seluas 4.441 meter persegi itu terdiri dari 159 stan, di antaranya diisi produk-produk unggulan berbasis teknologi, inovasi, dan kreativitas.
Sejumlah produk yang ditampilkan yakni kerajinan, perhiasan, tas, kulit, alas kaki, tekstil dan tenun, makanan dan minuman, kosmetik dan herbal, serta funitur.
Selain itu juga dipamerkan produk-produk industri aneka, alat rumah tangga dan bangunan, alat transportasi, elektronika dan telematika, serta alat pertanian dan kesehatan.
Menperin pun menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan PPI. Menurut dia, PPI merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan Kementerian Perindustrian untuk mendorong pengembangan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan produk-produk berdaya saing dan bernilai tambah tinggi.
Sementara itu, pembukaan PPI 2015 dihadiri Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Ketua Kadin Bambang Sujagad, anggota Komisi VI DPR, Haryo Soekartono, dan asosiasi industri.
ANTARA
