TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menemukan 71 titik panas di Sumatera, Sabtu pagi, 1 Agustus 2015.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan pantauan itu terdeteksi oleh Satelit Terra dan Aqua. Dia merincikan, Jambi 40 titik, Sumatera Selatan 25 titik, Riau 8 titik, Bangka Belitung 7 titik, dan Lampung 1 titik.
“Kali ini yang terbanyak di Provinsi Jambi. Sehari sebelumnya, satelit menemukan 76 titik panas di Sumatera, yang paling banyak tersebar di Riau dengan 40 titik,” katanya.
Sugarin merincikan, titik panas di Provinsi Riau itu tersebar di beberapa wilayah, antara lain: di Inhil empat titik, Kuansing dan Pelalawan masing-masing dua titik.
Sementara itu, satelit menemukan enam titik api di Riau. Titik api itu tersebar di Kuansing dua titik, Pelalawan satu titik, dan Inhil tiga titik.
Akibat kabut asap itu, sejumlah wilayah di Riau masih diselimuti kabut asap, di antaranya Pekanbaru dengan jarak pandang dua kilometer, Dumai dengan jarak pandang dua kilometer, dan Pelalawan dengan jarak pandang satu kilometer.
Kebakaran hutan dan lahan ini diprediksi akan terus terjadi selama musim kemarau. Warga ataupun masyarakat membuka lahan dengan cara membakar. Sepanjang tahun 2015, jajaran Polda Riau menetapkan 24 orang tersangka pembakaran hutan dan lahan (karhutla).
Tim Satuan Tugas Karhutla terus melakukan pemadaman di seluruh titik api. Pemadaman juga dilakukan dengan menggunakan water bombing di sejumlah wilayah.
Tim juga memodifikasi cuaca untuk menurunkan hujan. Hujan dinilai efektif memadamkan api dan mengusir kabut asap.