TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan ekonomi, selain menurunkan indeks keyakinan konsumen di Indonesia, juga mempengaruhi kebiasaan dalam membelanjakan uang dengan menunda pembelian produk tertentu selama kuartal II/2015.
Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin mengatakan sekitar 63 persen konsumen online berpendapat saat ini Indonesia berada dalam kondisi resesi. Akibatnya 81 persen konsumen memilih untuk mengubah kebiasaan berbelanja demi menghemat pengeluaran.
“Dua pos pengeluaran yang paling banyak dikurangi adalah pembelian barang teknologi alias gadget seperti telepon genggam atau komputer yang dipilih 50 persen konsumen, serta pakaian baru yang dipilih 48 persen konsumen,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.
Selain produk teknologi dan elektronik, sebanyak 46 persen konsumen juga memilih mengerem pengeluaran untuk pos belanja hiburan di luar rumah seperti menonton film. Menyusul 40 persen konsumen menghemat pos pengeluaran untuk liburan, serta pemakaian gas dan listrik yang dipilih 36 persen konsumen.
Survei untuk mengukur keyakinan konsumen, kekhawatiran utama dan keinginan belanja yang dirilis Nielsen Indonesia ini dilakukan pada 11-29 Mei lalu terhadap 523 konsumen online. Hasilnya menunjukkan selama kuartal II/2015 indeks kepercayaan konsumen Indonesia berada pada posisi 120. Skor ini turun tiga poin dibandingkan kuartal I/2015 yang mencapai 123 poin.
BISNIS.COM