Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batik Purba Menjadi Identitas Baru Kota Subang

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Proses mencanting batik tulis motif Hijaiyah atau huruf arab di sanggar Batik Sri Asih, Plamongansari, Semarang, 30 Juni 2015. Bulan Ramadhan sanggar batik tersebut serius menggarap berbagai motif Hijaiyah untuk melayani konsumen baik lokal Semarang maupun luar kota. Tempo/ Budi Purwanto
Proses mencanting batik tulis motif Hijaiyah atau huruf arab di sanggar Batik Sri Asih, Plamongansari, Semarang, 30 Juni 2015. Bulan Ramadhan sanggar batik tersebut serius menggarap berbagai motif Hijaiyah untuk melayani konsumen baik lokal Semarang maupun luar kota. Tempo/ Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batik Purba yang mengedepankan filosofis dan sejarah Kabupaten Subang menjadi identitas baru daerah itu sekaligus salah satu keberagaman dan kekayaan motif batik di Jawa Barat.

"Kehadiran Batik Purba untuk mewarnai batik-batik di Subang dan ini menjadi sebuah identitas baru bagi Subang," kata Kepala UPTD Museum Kabupaten Subang Yusep Wahyudin, Rabu, 22 Juli 2015.

Menurut dia, motif batik purba pertama kali digagas oleh pihak museum Wisma Karya Subang pada saat akan mengikuti pameran Vredeburg Fair 2014 di Yogyakarta.

Saat itu pihaknya mengusulkan motif pada bejana perunggu masa prasejarah agar dijadikan motif batik purba untuk caption atau papan informasi.

"Akhirnya bejana itu diarsir untuk memperjelas motifnya kemudian meminta desainer grafis Hadi Sidarta untuk membuatkan motif batik purba," katanya.

Kehadiran batik purba direspon baik oleh masyarakat terutama kalangan budayawan dan sejumlah komunitas yang ada di Subang. Mereka mengadakan diskusi tentang bagaimana batik motif purba menjadi batik khas Subang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diskusi yang mereka sebut "ngadabrul" itu diikuti oleh sejarawan Subang, ahli arkeologi Bandung dan 19 unsur komunitas di Subang, diantaranya kominitas yang bergerak di bidang kebudayaan. Setelah tiga kali "ngadabrul", hasilnya direkomendasikan ke Bupati Subang untuk dilakukan pengkajian.

Kajian tersebut diterima oleh anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Subang untuk di sahkan menjadi batik khas Subang.

"Akhirnya pengajuan dilakukan pada Januari, karena sedang diproses jadi sampai saat ini kami masih menunggu pengesahan tersebut," katanya.

Lebih lanjut ia menyebutkan terdapat dua motif pada batik purba, yakni motif Tumpal berbentuk segitiga yang sudah ada sejak masa prasejarah hingga sekarang. Di dalam segitiga terdapat gambar burung dan rusa yang memiliki konsep kesatuan kosmos. Mikrokosmos (kemanusiaan), makrokosmos (semesta) dan metakosmos (alam lain).

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

3 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

5 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

22 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

29 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

40 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

46 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

51 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

51 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

52 hari lalu

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

58 hari lalu

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.