TEMPO.CO , Jakarta:Dalam tiga hari ini, pesawat Lion Air mengalami banyak penundaan penerbangan. Rata-rata, penumpang harus menunggu 3-6 jam hingga berangkat.
"Pesawat kami banyak yang tertahan di Bandara Juanda (Surabaya) karena bandara tutup," kata Direktur Airport dan Servis Operasional Lion Air Daniel Putut saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 18 Juli 2015. Sebanyak 13 pesawat tertahan di bandara yang tutup akibat erupsi Gunung Raung itu.
Begitu penerbangan dibuka kembali, pesawat yang sempat tertahan langsung melakukan penerbangan berputar untuk melayani jadwal yang tertunda, hingga hari kedua setelah penutupan. Daniel mengakui memang ada keterlambatan hingga 4 jam untuk penerbangan kemarin.
"Namun hari ini (Sabtu) sudah mulai di bawah tiga jam," kata Daniel.
Menurut data yang diperoleh Tempo dari Posko Lebaran, puncak keterlambatan paling lama adalah pada 17 Juli lalu. Salah satunya adalah penerbangan menuju Pangkalpinang yang tertunda hingga 6 jam. Untuk hari ini, rata-rata keterlambatan hanya 1-2 jam.
Baca Juga:
Seorang penumpang penerbangan Lion Air jurusan Jakarta-Semarang, Winuranto Adhi, menyesalkan manajemen Lion Air yang dinilai tidak tanggap menjelaskan alasan di balik penundaan itu pada publik. "Kalau manajemen Lion Air tidak sanggup memastikan penumpang berangkat sesuai jadwal, seharusnya ada tindakan dari pemerintah," katanya. Penerbangan Winuranto sempat mengalami penundaan selama satu jam.
Airport Duty Manager Suwarno mengatakan, meski ada keterlambatan, suasana di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta kondusif. Kebanyakan penumpang dapat memahami kendala cuaca yang tengah mengganggu penerbangan.
"Tak ada sampai mengamuk," kata dia di kantornya pada Sabtu, 18 Juli 2015. Petugas bandara, kata Suwarno, hanya memastikan suasana bandara tetap kondusif meski ada keterlambatan penerbangan, dan memastikan tak ada propertk bandara yang dirusak.
URSULA FLORENE SONIA