TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan keputusan pemerintah memangkas kuota impor sapi dari Australia hanya bersifat sementara. Menurut Gobel, tak ada perjanjian bilateral tertulis dengan Australia terkait jumlah impor daging sapi.
"Tak ada batasan kuota," kata Gobel di Jakarta, Rabu, 15 Juli 2015. Penambahan kuota impor dapat dilakukan sewaktu-waktu jika diperlukan nantinya.
Gobel menambahkan, pengurangan kuota impor dilakukan untuk mengevaluasi cadangan daging sapi di dalam negeri. Sebab, ada informasi kelebihan pasokan sapi di berbagai daerah, misalnya di Nusa Tenggara Barat. "Jadi kita mau lihat dulu stok dalam negeri."
Selain itu, menurut Gobel, pemerintah sedang membenahi skema harga yang sedang tidak sehat. "Stok melimpah tapi harga juga tak turun-turun belakangan ini," ujar Gobel.
Gobel sedang mencari alternatif negara pengekspor sapi lainnya, seperti India. Sebab, India menjual ternak lebih murah ketimbang Australia. "Jadi kuartal III bisa lagi kuotanya, ini hanya angka sementara."
Bekas bos Panasonic tersebut merujuk pada kuota impor tahunan sebesar 750 ribu ekor sapi kebutuhan impor. "Hingga sekarang, negara baru impor 370 ekor," tutur Gobel.
ANDI RUSLI