TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan beberapa langkah untuk menjaga pasokan dan distribusi bahan bakar minyak menjelang Lebaran. Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan pihaknya akan melakukan pemantauan melalui posko gabungan yang akan dibangun di titik-titik rawan kemacetan. "Posko ini akan memberikan laporan secara real time," ujar Andi di kantornya, Selasa, 14 Juli 2015.
Posko tersebut, kata Andi, dilaksanakan pada H-7 hingga H+9 di beberapa wilayah yang banyak dilewati pemudik, seperti jalur Pantura. Dalam pembentukan posko tersebut, BPH Migas berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta PT Pertamina (Persero) untuk memantau dan memonitor penyediaan dan pendistribusian BBM.
Selain itu, kata Andi, BPH Migas juga telah memerintahkan Pertamina mengamankan pasokan BBM. Antara lain dengan cara terminal BBM dan SPBU beroperasi penuh 24 jam khususnya di jalur mudik mulai H-15 hingga H+15 serta menyiapkan jalur contra flow untuk antisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas. "Dalam hal ini bekerja sama dengan Polri."
Andi menambahkan, Pertamina juga menjaga stok BBM nasional dalam kisaran 16-68 hari. Dengan rincian, stok Premium 16,27 hari, solar 26,44 hari, Pertamax 25,64 hari, Pertamax Plus 32,79 hari, avtur 23,51 hari, dan minyak tanah 68,03 hari.
Menurut Andi, yang perlu diwaspadai saat menjelang Lebaran adalah jalur-jalur krusial yang rawan kemacetan, seperti Merak, Ketapang, dan Pantura. Apabila terjadi kemacetan panjang, Pertamina siap jemput bola dengan cara menyediakan bensin kaleng yang dijual di titik-titik rawan kemacetan tersebut. "Ada produk kemasan untuk Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamax Dex," kata Andi.
DEVY ERNIS