TEMPO.CO, Jakarta - Bandar udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, kembali ditutup pada Ahad, 12 Juli 2015 pada sekitar 09.30. Seperti sebelumnya, penutupan dilakukan akibat Bandara terkena dampak abu vulkanis Gunung Raung di Jawa Timur yang tengah aktif.
"Debu vulkanis dari erupsi Gunung Raung menyebar dan melingkupi Bandara," kata juru bicara Kementerian Perhubungan, J.A. Barata, dalam keterangan pers yang diterima pada Ahad siang. Sabtu kemarin, Bandara tersebut sempat dibuka pada pukul 12.00.
Penutupan ini, kata Barata, dilakukan berdasarkan Notice to Airmen (Notam) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor 1423/15 yang sementara ini diberlakukan sampai pukul 16.00 Wita.
Selain Ngurah Rai, Bandara Belimbingsari, Banyuwangi, juga masih dinyatakan ditutup berdasarkan Notam Nomor 0523/15 mulai pukul 07.10 sampai pukul 13.10 WIB
Notam penutupan bandara-bandara ini akan terus diperbarui menyesuaikan dengan kondisi atas perkembangan penyebaran debu vulkanis terkait dengan aktivitas Gunung Raung.
"Untuk mengantisipasi perpindahan ke moda lain, Kementerian Perhubungan telah meminta operator untuk melakukan penambahan kereta api dari Surabaya ke Banyuwangi," ujar Barata. Penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk dan penyeberangan Padang Bai-Lembar juga ditambah."
PRAGA UTAMA