Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertamina Waspadai Konsumsi BBM Saat Lebaran

image-gnews
Pertamina
Pertamina
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengatakan pihaknya akan mewaspadai konsumsi tertinggi bahan bakar minyak (BBM) pada puncak arus mudik yakni H-1 dan H-2 Idul Fitri 1436 Hijriah dapat mencapai 40 persen di atas konsumsi normal secara nasional.

"Yang diwaspadai itu konsumsi pada puncak 40 persen di atas konsumsi normal secara nasional biasanya H-1 dan H-2 Lebaran," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang dalam acara buka bersama dan paparan kesiapan Pertamina jelang Idul Fitri 1436 Hijriah di Jakarta, Jumat malam (10 Juli 2015).

Ia mengatakan pada puncak arus mudik, kebutuhan BBM diperkirakan dapat meningkat tajam rata-rata 40 persen dari konsumsi normal secara nasional sedangkan konsumsi BBM di Jawa dapat mencapai 80-100 persen.

Sebelumnya, Pertamina memproyeksikan pemakaian premium selama masa H-15 hingga H+15 Lebaran 2015 naik dengan besaran masing-masing premium naik 18 persen dari rata-rata harian normal 76.258 kiloliter menjadi 89.817 kiloliter.

Ia mengatakan estimasi Pertamina terkait konsumsi premium adalah rata-rata 82 ribu kiloliter per hari dengan konsumsi tertinggi arus mudik (H-1) sebanyak 106,3 ribu kiloliter dan konsumsi tertinggi arus balik (H+3) sebanyak 100,9 ribu kiloliter.

Sementara, solar bersubsidi pada periode yang sama tersebut diperkirakan turun 11 persen dari rata-rata harian normal 37.228 kiloliter menjadi 33.250 kiloliter.

Untuk itu, ia mengatakan pihaknya akan mengantisipasi dengan menambah mobil tangki yang berisikan BBM melalui penggunaan mobil tangki yang biasa digunakan untuk pengisian BBM untuk industri.

"Industri itu H-5 dan H+5 libur sehingga mobil biru itu dipakai," tuturnya.

Selain itu, ia mengatakan Pertamina juga akan melakukan pengisian BBM secara fleksibel untuk mengoptimalkan pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Sementara arus macet, mobilnya kita tambah dari Jakarta dan industri, sopir nambah, jam operasinya 24 jam, kalau jalannya macet bagaimana? Ini dikendalikan langsung lewat SPBU, itu disuplai dari depot mana yang jalannya tidak macet," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan pengisian BBM oleh mobil tangki dapat saja berbeda dari biasanya demi kelancaran pengisian.

"Ini contra flow (arus berlawanan), kalau arus macet ke timur jadi menyuplainya dari timur ke barat, kalau arusnya macetnya ke arah barat mencobanya dari barat ke timur," ujarnya.

Ia mengatakan titik konsumsi BBM paling tinggi berada di Jalan Pantura, sekitar Tegal hingga ke Semarang dan Yogyakarta.

Selain itu, ia mengatakan realisasi penyaluran BBM semester pertama 2015, yakni realisasi penyaluran premium penugasan (premium yang disalurkan di wilayah luar Pulau Jawa dan Bali) sebanyak 5,95 juta kiloliter pada semester pertama tahun ini dari kuota 2015 sebanyak 13,6 juta kiloliter.

Realisasi penyaluran solar PSO pada semester pertama 2015 sebanyak 6,86 juta kiloliter dari kuota 2015 sebanyak 16,425 juta kiloliter.

Sementara itu, realisasi penyaluran minyak tanah PSO pada semester pertama 2015 sebanyak 0,37 juta kiloliter dari kuota 2015 sebanyak 0,85 juta kiloliter.

Kemudian, Ahmad juga mengatakan realisasi penyaluran elpiji (LPG) 3 kilogram pada semester pertama 2015 mencapai 2.690 juta metrik 2015 dari kuota pada 2015 sebanyak 5.776 juta metrik ton.

Sisa semester I digunakan termsuk untuk konversi di provinsi Sumatra Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan sebagian kecil Sulawesi Utara dengan total konversi 2015 sebanyak 1,2 juta paket konversi.

ANTARA

 

 

 


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Blusukan ke Muara Angke, Muhaimin Terima Keluhan Nelayan: Banjir Rob hingga Kelangkaan Solar

6 Maret 2023

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar angkat bicara terkait kabar ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor terjerat pinjaman online.
Blusukan ke Muara Angke, Muhaimin Terima Keluhan Nelayan: Banjir Rob hingga Kelangkaan Solar

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendapat keluhan soal banjir rob dari sejumlah nelayan di Pelabuhan Musra Angke, J


Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Pekerja Korea Selatan dari serikat pekerja terbesar di negara itu berbaris selama rapat umum untuk mendukung pemogokan yang sedang berlangsung oleh pengemudi truk di dekat Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan 3 Desember 2022. Yonhap/via REUTERS
Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM


Jokowi Bakal Umumkan Kenaikan Harga Pertalite, Pertamina: Kami Tunggu Arahan

20 Agustus 2022

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
Jokowi Bakal Umumkan Kenaikan Harga Pertalite, Pertamina: Kami Tunggu Arahan

Ramainya kabar soal rencana kenaikan harga Pertalite dari saat ini Rp 7.650 per liter membuat PT Pertamina (Persero) akhirnya angkat bicara.


Pasokan BBM Sri Lanka Tersisa Hanya untuk Lima Hari Lagi

16 Juni 2022

Warga mengantre untuk membeli minyak tanah di SPBU Ceylon Petroleum Corporation, di tengah krisis ekonomi negara di Kolombo, Sri Lanka, 7 April 2022. Harga pupuk sangat fluktuatif selama setahun terakhir dan telah melonjak naik karena kenaikan harga minyak mentah dan gas alam, yang berarti bahwa bahan makanan menjadi lebih mahal. Penimbunan bahan makanan seperti beras dan gula memperburuk keadaan. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Pasokan BBM Sri Lanka Tersisa Hanya untuk Lima Hari Lagi

Sri Lanka tidak dapat membayar US$725 juta pembayaran yang telah jatuh tempo kepada pemasok BBM


BPH Migas Sebut Tak Ada Kelangkaan BBM di Belitung Timur

29 Mei 2022

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
BPH Migas Sebut Tak Ada Kelangkaan BBM di Belitung Timur

Menurut dia, situasi yang terjadi sebenarnya bukan kelangkaan BBM karena jumlah pasokan sesuai dengan kuota. Tapi BPH Migas akan menambah pasokan BBM


Kelangkaan Solar, Kadin: Pasti Menganggu Industri baik Besar hingga Kecil

5 April 2022

Pengemudi menunggu pengisian bahan bakar solar di SPBU 34.163.04, Bogor, Rabu, 30 Maret 2022. Kelangkaan solar terjadi di sejumlah SPBU di daerah, hingga menimbulkan antrean panjang pembelian. TEMPO/ Cristian Hansen
Kelangkaan Solar, Kadin: Pasti Menganggu Industri baik Besar hingga Kecil

Kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dapat mengancam kelangsungan industri.


DPR Panggil Bos Pertamina Soroti Kebakaran Kilang hingga Kelangkaan Solar

28 Maret 2022

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat memberikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 April 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Panggil Bos Pertamina Soroti Kebakaran Kilang hingga Kelangkaan Solar

DPR menyoroti pelbagai masalah yang belakangan menimpa Pertamina, mulai kebakaran kilang hingga kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi.


KSP Bantah Minyak Tanah Langka di Maluku

3 Februari 2022

Konversi Telat, Kuota Minyak Tanah Melonjak
KSP Bantah Minyak Tanah Langka di Maluku

Pertamina disebut telah bertemudengan pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Maluku soal isu kelangkaan minyak tanah


Pertamina Sebut Berita Bohong Kelangkaan BBM Bikin Warga Sorong Antre di SPBU

8 November 2021

Ilustrasi SPBU Pertamina. ANTARA
Pertamina Sebut Berita Bohong Kelangkaan BBM Bikin Warga Sorong Antre di SPBU

Permintaan meminta masyarakat Sorong dan sekitarnya tidak mempercayai informasi terkait terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).


Solar Bersubsidi Langka, Kendaraan Pengangkut Tambang dan Sawit jadi Sorotan

20 Oktober 2021

Papan penanda Bahan Bakar Minyak (BBM) solar habis terpasang di SPBU yang tutup, kawasan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu, 13 Oktober 2021. Tutupnya SPBU tersebut diduga karena keterlambatan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) khususnya di wilayah Medan dan Deliserdang beberapa pekan terakhir. ANTARA/FRANSISCO CAROLIO
Solar Bersubsidi Langka, Kendaraan Pengangkut Tambang dan Sawit jadi Sorotan

BPH Migas memantau penyaluran solar bersubsidi yang saat ini tengah mengalami kelangkaan di sejumlah daerah. Apa sebenarnya pemicu kelangkaan itu?.